Menu

Mode Gelap

Daerah · 15 Feb 2021 09:18 WIB

Graduasi Penerima PKH Bertambah, 515 Keluarga di Tangsel Keluar dari Daftar


 Graduasi Penerima PKH Bertambah, 515 Keluarga di Tangsel Keluar dari Daftar Perbesar

bantenpro.id, Tangerang – Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang keluar dari daftar Program Keluarga Harapan (PKH) bertambah. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sebanyak 515 keluarga digraduasi atau lepas dari daftar PKH.

Dalam siaran pers yang disampaikan Kementerian Sosial dan dikutip bantenpro.id Senin (15/02/2021), 515 KPM tersebut digraduasi baik secara alamiah maupun mandiri.

Salah satu KPM PKH yang sudah graduasi adalah Suharti (40), warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel.

Ia menjadi KPM sejak pertama kali program diluncurkan di Kota Tangsel pada 2013 lalu.

“Pada awalnya, saya dengar ucapan Mensos yang lalu bahwa penerima PKH jangan sampai lebih dari lima tahun. Saya ingin warga lain bisa menerima bantuan karena masih banyak yang lebih butuh,” kata ibu empat anak ini.

Anak pertama Suhaeti saat ini telah mendapatkan pekerjaan di salah satu minimarket di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), sehingga sudah ada yang bisa membantu keuangan keluarga.

Suhaeti mengaku banyak manfaat yang dirasakan sejak menjadi penerima PKH.

Ia merasa sangat terbantu, khususnya terkait keperluan anaknya sekolah dan saat hamil hingga anak usia dini.

Suaminya memiliki pangkas rambut di daerah Puspiptek. Suhaeti hanya ibu rumah tangga.

Baginya, menjadi KPM PKH sangat membantu untuk kebutuhan sekolah seperti membeli seragam, buku, tas, serta menambah beli sembako dan makanan bergizi seperti susu, biskuit dan sebagainya.

Baca Juga :  Dugaan Korupsi Bansos di Benda Kini Digarap Jaksa

“Saya menerima bantuan anak sekolah, mulai anak pertama masuk SMP, sampai lulus SMK, juga saat hamil menerima komponen ibu hamil sampai anak usia dini, berlanjut tiap tiga bulan sekali hingga graduasi,” ungkapnya.

KPM PKH graduasi mandiri lainnya adalah Nurseha (39). Warga Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, ini menjadi peserta dari 2013 hingga memutuskan graduasi pada 2019.

Ia mendapat bantuan PKH dengan komponen anak usia dini dan dua anak sekolah.

Nurseha memutuskan graduasi mandiri, karena merasa terbantu dan sudah mengelola e-warung.

Selain itu, anak pertamanya juga sudah bekerja di salah satu pabrik di kawasan Tekno, Serpong, BSD.

Nurseha memulai e-warong pada 2017. Syarat untuk dapat menjadi agen e-warung adalah KPM PKH yang sudah memiliki rintisan usaha.

Ia mengelola e-warung bekerja sama dengan berbagai penyalur sembako.

Awalnya beras dari Bulog, dan selanjutnya dari Ciledug, Pamulang dan Alam Sutera. Selain beras, ada juga telur dari penyalur di kawasan Viktor, Serpong.

Sebulan sekali bahan-bahan disalurkan oleh penyalur kepada 271 KPM yang mengambil bahan pokok di e-warung Nurseha.

Komponen bahan pokok diterima terdiri dari 10 kilogram beras, 1 kilogram telur, ayam satu ekor, serta tempe dan sayuran.

Pada tahap I 2020, sebanyak 214 KPM telah mendapat bantuan pangan melalui e-warung Nurseha.

Dalam situasi pandemi Covid-19, bantuan itu diambil bertahap selama satu hari. E-warung ini membantu penghasilan Nurseha.

Baca Juga :  PPKM Darurat, Bansos Bakal Ditambah Rp39,19 Triliun

Dia berharap program berlanjut, meskipun penghasilan awalnya Rp200 ribu sampai Rp300 ribu dan kini sedikit berkurang, selain juga sudah banyak warung serta situasi pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, komponen di e-warung saya sudah sesuai aturan, yaitu ada beras, telur, ayam, buah-buahan, tempe dan sayuran, ” tutur Nurseha.

Peran Pendamping PKH dalam Proses Graduasi

Keberhasilan KPM PKH graduasi tidak lepas dari peran pendamping yang selalu memotivasi dan mengarahkan untuk mandiri.

Hal tersebut juga dilakukan salah seorang pendamping di Kota Tangerang Selatan, Ferry Ardiansyah.

Ia mendampingi 500 KPM PKH di dua kelurahan, yaitu Kranggan dan Kademangan untuk bisa mendorong KPM menjadi mandiri sekaligus berdaya.

“Di Kelurahan Kademangan sebanyak 179 KPM PKH, di Kelurahan Kranggan 321 KPM PKH,” kata Ferry.

Menjadi pendamping sudah dijalani Ferry mulai 2013. Sejak PKH pertama kali diluncurkan di Kota Tangsel.

“Waktu itu saya ikut diklat (pendidikan dan pelatihan) pada Agustus dan langsung mendapatkan data, sosialisasi, validasi dan hingga akhir 2013 pencairan awal di keseluruhan Kota Tangerang Selatan,” kata Ferry.

Sebelumnya, keluarga penerima manfaat PKH yang keluar dari daftar berasal di Kota Tangerang. Jumlahnya mencapai 552 keluarga. (bpro)

 

Sumber: Kementerian Sosial

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Dishub Kota Tangerang Akui Belum Maksimal Tegakkan Perwal Jam Operasi Truk Tanah

8 Maret 2024 - 21:25 WIB

Mahasiswa Demo Dishub Kota Tangerang soal Operasional Truk Tanah

8 Maret 2024 - 15:16 WIB

Acara Sosialisasi Undian Gratis Berhadiah Dinsos Dianggap Tak Ramah Difabel

7 Maret 2024 - 20:38 WIB

Panduan Undian Berhadiah dan Pengumpulan Dana, Ini Aturan dan Syaratnya

7 Maret 2024 - 20:30 WIB

KPU Kota Tangerang Akhiri Drama Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

7 Maret 2024 - 17:03 WIB

Samsat Kalong: Layanan Pajak Inovatif Selama Ramadan di Kota Tangerang

7 Maret 2024 - 15:53 WIB

Trending di Daerah