bantenpro.id – Polres Cilegon menerima laporan dugaan kekerasan yang dialami seorang wartawan media online bernama Azharudin. Dalam laporannya, Azharudin mengaku mengalami kekerasan yang diduga melibatkan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon terpilih Rizki Putra Sandika.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Cilegon Ajun Komisaris Mohammad Nandar mengatakan pihaknya baru menerima laporan tersebut tadi malam. Polisi selanjutnya akan melakukan pengumpulan keterangan saksi.
“Semalam kita terima laporannya dan kita terbitkan juga (surat LP). Selanjutnya nanti kita akan lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan rangkaian peristiwanya,” ujar Mohammad Nandar.
Tuduhan melakukan kekerasan ini dibantah Rizki Putra Sandika. Seperti diberitakan CNN Indonesia Selasa (21/03/2023), Rizki mengatakan peristiwa yang dilaporkan tersebut tidaklah benar.
“Tidak benar. Pembuktian ditunggu saja,” ujar Rizki melalui pesan elektroniknya.
Menurut Rizki, pihaknya akan memberikan bukti yang menunjukkan tidak melakukan tindak kekerasan tersebut.
Rizki dituduh melakukan kekerasan terhadap Azharudin pada Jumat siang, 17 Maret 2023. Peristiwa itu disebutkan berawal dari berita soal perebutan kursi Ketua DPD KNPI Kota Cilegon.
Azhar telah melaporkannya itu ke Polres Cilegon. Dia juga sudah divisum di RSUD Kota Cilegon serta menjalani pemeriksaan medis.
“Saya sudah lapor dan sudah BAP. Saya harap kejadian kekerasan terhadap wartawan tidak pernah terjadi lagi dan pelaku dapat ditindak dengan tegas sesuai ketentuan. Masih terasa nyeri di bagian yang dipukul,” kata Azhar kepada wartawan, Sabtu (18/03/2023).
Kronologi Versi Azharudin
Melansir CNN Indonesia, Azhar bercerita peristiwa ini diduga berawal karena tulisannya terkait pemilihan Ketua DPD KNPI Kota Cilegon.
Semula diberitakannya ada calon tunggal perebutan kursi Jetua DPD KNPI Kota Cilegon, yakni Ariyanto. Sedangkan lawannya, Rizki Putra Sandika tidak lolos persyaratan pencalonan. Seiring berjalannya waktu, Rizki terpilih menjadi ketua kepemudaan di Kota Baja tersebut.
Lalu pada Jumat (17/03/2023) sekitar pukul 13.30 WIB, Azhar diajak dua orang yakni IF dan AB untuk datang ke Royal Krakatau Cilegon. Hotel itu adalah tempat pelaksanaan Musda KNPI Kota Cilegon.
Sesampainya di hotel itu, Azhar diajak masuk ke Kamar 309, yang menjadi markas sementara bagi tempat pemenangan Rizki Putra Sandika.
“Saya datang ke kamar 309, terus saya ditanya soal pemberitaan itu. Saya jelaskan kalau saya hanya menerima rilis dari pengurus KNPI. Mungkin dia emosi akhirnya kaki saya ditendang oleh DR. Terus setelah itu kepala saya dipukul oleh RPS, enggak lama sambil berjalan keluar ruangan, RPS juga menendang kepala saya,” kata Azhar.
Usai diduga dianiaya itu, Azhar berusaha keluar kamar, namun tidak diperbolehkan oleh mereka yang ada di sana.
Lantaran kalah jumlah, dia kemudian menuruti. Namun, dia sempat mengirim pesan bantuan ke teman-teman wartawan lainnya yang ada di Kota Cilegon.
Sekitar pukul 15.00 WIB pada Jumat itu juga, datang dua orang awak media lain mengevakuasi Azhar dari sana.
Azhar langsung ke Polres Cilegon untuk membuat laporan, kemudian visum di RSUD Kota Cilegon serta menjalani pemeriksaan. (bpro)