Menu

Mode Gelap

Daerah · 12 Nov 2021 08:18 WIB

Pemerintah akan Ganti Elpiji dengan Gas Batu Bara


 Pemerintah akan Ganti Elpiji dengan Gas Batu Bara Perbesar

Pemerintah berencana mengganti penggunaan elpiji atau LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan gasifikasi batu bara atau DME (Dimethyl Ether) untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak.

Proyek investasi yang berkaitan dengan energi terbarukan tersebut akan masuk pada Januari 2022, yakni kerja sama antara Air Products and Chemicals dengan Pertamina serta perusahaan lainnya.

Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

“Sudah akan jalan 2022 Januari itu dengan Pertamina dengan PTBA (PT Bukit Asam) dan Air Products dengan pengusaha nasional membangun DME (pengganti LPG),” kata Bahlil dalam keterangan pers virtual, Kamis (11/11/2021) kemarin.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari total investasi US$ 44,6 miliar atau Rp 636 triliun (asumsi kurs dolar Rp 14.278) yang didapat dari UEA, US$ 13-15 miliar di antaranya atau sekitar Rp 185-214 triliun digunakan untuk hilirisasi terhadap batubara low kalori

Lebih lanjut ia mengatakan, dari total investasi US$ 44,6 miliar atau Rp 636 triliun (asumsi kurs dolar Rp 14.278) yang didapat dari UEA, US$ 13-15 miliar di antaranya atau sekitar Rp 185-214 triliun digunakan untuk hilirisasi terhadap batubara low kalori

“Air Products melakukan investasi dengan beberapa perusahaan BUMN kita dan swasta nasional untuk melakukan hilirisasi dalam rangka bagaimana mendapatkan pengganti LPG dari batu bara, yaitu DME,” ujarnya.

Baca Juga :  Elpiji Mau Dihapus, Begini Kata Agen LPG di Tangsel

Dia mengatakan, tujuan itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang transformasi ekonomi. Selain itu, perubahan penggunaan LPG ke DME juga dilakukan untuk mengurangi impor.

“Ini yang akan kita lakukan karena kita tahu impor kita sampai dengan sekarang itu 5,5-6 juta, ini cadangan devisa kita keluar kalau kita begini terus. Itu tidak kurang dari Rp 55-70 triliun. Maka kita akan perlahan-perlahan mengurangi impor LPG kita dan kita gantikan dengan DME,” jelasnya.

Terakhir dia mengatakan, kelebihan DME ini memiliki harga yang lebih murah, sehingga tidak hanya mendapatkan subsidi impor tetapi juga kedaulatan energi bisa perlahan-lahan didorong.

“Kemudian neraca perdagangan juga bisa kita jaga dan sudah barang tentu ini akan menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai tambah,” pungkasnya.

Sementara itu, dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dirjen Minyak dan Bumi Gas dijelaskan, karakteristik DME memiliki kesamaan baik sifat kimia maupun fisika dengan LPG.

Lantaran mirip, DME dapat menggunakan infrastruktur LPG yang ada sekarang, seperti tabung, storage dan handling eksisting.

Kelebihan lain dari DME yaitu bisa diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk bahan yang dapat diperbarui. Antara lain biomassa, limbah dan Coal Bed Methane (CBM). Namun saat ini, batu bara kalori rendah dinilai sebagai bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan DME. (bpro)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Dishub Kota Tangerang Akui Belum Maksimal Tegakkan Perwal Jam Operasi Truk Tanah

8 Maret 2024 - 21:25 WIB

Mahasiswa Demo Dishub Kota Tangerang soal Operasional Truk Tanah

8 Maret 2024 - 15:16 WIB

Acara Sosialisasi Undian Gratis Berhadiah Dinsos Dianggap Tak Ramah Difabel

7 Maret 2024 - 20:38 WIB

Panduan Undian Berhadiah dan Pengumpulan Dana, Ini Aturan dan Syaratnya

7 Maret 2024 - 20:30 WIB

KPU Kota Tangerang Akhiri Drama Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

7 Maret 2024 - 17:03 WIB

Samsat Kalong: Layanan Pajak Inovatif Selama Ramadan di Kota Tangerang

7 Maret 2024 - 15:53 WIB

Trending di Daerah