Lima dari 7 pintu di Pintu Air Sarakan, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, dalam kondisi rusak. Rusaknya pintu-pintu air tersebut mengakibatkan Pintu Air Sarakan tak bisa mengatur aliran air di Sungai Cirarab. Imbasnya, daerah aliran Sungai Cirarab yang menuju Pintu Air Sarakan terancam luapan sungai saat debit meningkat.
Tak berfungsinya Pintu Air Sarakan menambah ancaman banjir di permukiman sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cirarab pada musim hujan ini. DAS Cirarab di wilayah Kecamatan Jatiuwung dan Periuk menjadi di antara wilayah yang kerap kebanjiran akibat luapan Sungai Cirarab. Perumahan Total Persada salah satunya.
“Dari tujuh pintu cuma dua yang berfungsi normal. Yang lainnya tiga rusak dan dua pintu cuma bisa dibuka separuhnya,” kata Rojak, petugas Pintu Air Sarakkan kepada bantenpro.id, Rabu (17/11/2021).
Rojak mengatakan, jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, diperkirakan akan berdampak seperti yang sudah-sudah. Wilayah Perumahan Total Persada dan sekitarnya di Kecamatan Periuk dan Jatiuwung akan mengalami banjir.
Menurut Rojak, ada pengembang perumahan yang menawarkan solusi untuk segera memperbaiki kondisi pintu air yang rusak agar lokasi proyek perumahannya tidak ikut kebanjiran.
“Ada sih pengembang dari Kecamatan Periuk yang menawarkan bantuan untuk perbaikan pintu yang rusak. Tetapi saya tidak mengiyakan begitu saja, karena itu bukan kewenangan saya menerima, lagi pula bantuan yang ditawarkan juga belum tentu mencukupi untuk perbaikan pintu,” kata Rojak.
Rojak merinci kondisi tujuh Pintu Air Sarakan saat ini hanya dua pintu yang bisa terbuka penuh setinggi 250 cm. Kemudian tiga pintu lainnya dalam kondisi rusak total dan dua pintu hanya bisa dibuka dengan ketinggian 150 cm. (mst/bpro)