Kerusakan di Bendungan Pintu Air Sarakan bertambah. Satu pintu air jebol, Sabtu (20/11/2021) malam. Kini, pintu air yang berlokasi di Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, itu hanya tersisa satu pintu yang masih bisa berfungsi.
Enam dari tujuh pintu sudah tak bisa lagi difungsikan mengatur aliran air Sungai Cirarab.
“Tadi malam jam 12, jebol lagi satu pintu,” kata Rojak kepada bantenpro.id, Minggu (21/11/2021).
Menurut Rojak, pintu air yang jebol itu sebelumnya memang sudah tidak layak operasi. Pintu yang terbuat dari besi itu sudah rapuh. Pintu Air Sarakan sudah delapan tahun tidak mendapat perbaikan.
“Itu memang sudah rapuh pintunya, justru air normal enggak ada kenaikan, malah debit airnya turun terus,” kata dia.
Menurutnya, jebolnya gerbang pintu air itu akan berdampak pada sistem pengairan di persawahan sekitar. Debit air di Sungai Cirarab akan sulit dikendalikan.
Rojak mengatakan, para petani bakal berinisiatif menutup gerbang yang rusak dengan kayu balok. Hal itu sudah dilakukan terhadap lima pintu lainnya yang rusak.
“Nah nanti yang barusan jebol itu kemungkinan ditutup lagi pakai balok. Jadi nanti ada enam gerbang yang ditutup balok,” jelasnya.
Namun kata Rojak, kayu balok bukan menjadi solusi terbaik bagi penanganan kerusakan Pintu Air Sarakan. Melainkan bakal menjadi malapetaka ketika debit air sedang tinggi, air akan berbalik ke hulu. Sejumlah kawasan permukiman yang terletak di sepanjang aliran Sungai Cirarab seperti Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, terancam banjir.
“Nanti dampaknya kalau ditutup pakai balok lagi, itu dampaknya bisa sampai ke Perumahan Total Persada, itu bakal kebanjiran,” tegasnya.
Rojak berharap, pihak yang berwenang segera melakukan langkah perbaikan atas kerusakan pintu ai tersebut. (mst/bpro)