bantenproNews – Peristiwa penembakan yang terjadi di pintu keluar Tol Bintaro mengungkapkan fakta baru. Korban tewas diketahui bernama Poltak Pasaribu. Dia terkena peluru yang dilepaskan Ipda OS.
Korban saat itu bersama tiga rekannya sedang membuntuti seorang pejabat yang membawa perempuan ke hotel di Kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Lasti Silitongan, istri dari Poltak Pasaribu mengatakan, saat kejadian, suaminya berada bersama tiga orang lainnya di dalam mobil hitam bernomor polisi B-2235-TRA.
Mereka adalah Charles (sopir), M Aruan, dan Parsaoran G. Munthe yang mengaku berprofesi sebagai wartawan.
Dari pengakuan Charles atau sang sopir, rombongan suaminya sedang mengikuti seorang pejabat tinggi dari DKI Jakarta. Dirinya menyebut pejabat tinggi itu membawa seorang perempuan dan mengarah ke Hotel di Sentul.
Meski sedang membuntuti, Lasti menegaskan, bahwa suami dan rombongan saat itu tidak melakukan perlawanan. Rombongan suaminya saat itu sempat disuruh berhenti di area jalan tengah tol, namun menolak dan memilih berhenti di pintu keluar Bintaro.
“Orang ini kan memang membuntuti seseorang yang keluarga pejabat tinggi dibilang gitu. Jadi setelah dibuntuti itu orang ini diarahkan ke pinggir jalan, disuruh minggir sama yang polisi ini, jadi kan tadinya gatau polisi itukan,” jelas Lasti dikutip dari okezone, Rabu (01/12/2021).
“Jadi disuruh minggir di tol tengah, orang ini gak mau berhenti. Maksudnya agak ke mendekat keluar ke tol Exit Bintaro lah,” pungkasnya.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat membeberkan latar belakang Ipda OS melakukan penembakan mobil yang ditumpangi korban.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap saksi, peristiwa itu bermula dari adanya laporan seseorang inisial O kepada Ipda OS.
“Berdasarkan keterangan saksi karena orang tersebut si pelapor itu diikuti dari mulai satu hotel yang ada di wilayah Sentul, kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil karena dirinya merasa terancam maka kemudian orang tersebut melaporkan kepada kepolisian,” kata Tubagus.
Masih berdasarkan keterangan saksi, kata Tubagus, Ipda OS kemudian menghampiri pelapor dengan adanya laporan tersebut dan membawa pelapor ke kantor PJR Jaya 4 atau lokasi penembakan di Exit Tol Bintaro dengan tujuan mengamankan pelapor. (bpro)