Transparansi penanganan Covid-19 masih belum merata dilakukan pemerintah daerah. Termasuk transparansi penerimaan dan penyaluran donasi dari masyarakat yang diterima pemerintah.
Indonesia Corruption Watch (ICW) sebelumnya menekankan, publik berhak tahu penanganan Covid-19 yang sangat erat dengan kebutuhan masyarakat. Selain anggaran yang bersumber dari pemerintah daerah, transparansi juga diperlukan menyusul banyaknya inisiatif masyarakat yang mengumpulkan donasi berupa uang dan barang untuk penanganan Covid-19.
Hal ini diperlukan supaya donasi yang dikumpulkan oleh masyarakat selaras dengan pengadaan kebutuhan untuk menangani Covid-19 yang dilakukan Pemerintah.
“Harusnya Pemerintah bisa memberikan informasi yang lebih jelas, berapa banyak sih masyarakat yang melakukan sumbangan uang, baik itu barang, kalau barangnya, APD-nya sudah berapa banyak, kemudian yang dibutuhkan pemerintah berapa banyak,” kata Siti Juliantari, Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW beberapa waktu lalu.
Di Kota Tangerang, transparansi donasi atau sumbangan penanganan Covid-19 sulit diakses publik. Baik saat ini, maupun di tahun 2020 lalu. Belum ada saluran khusus yang memuat bentuk transparansi tersebut.
Juru Bicara Dinas Kesehatan Kota Tangerang Erwin membenarkan sumbangan penangan Covid-19 banyak diterima pihaknya. Donasi itu diterima oleh puskesmas-puskesmas.
“Bantuannya waktu itu kebanyakan barang, itu yang didistribusikan lagi untuk masyarakat, contohnya masker,” kata Erwin saat dikonfirmasi bantenpro.id, Rabu (01/11/2021).
Menurut Erwin, bantuan yang diterima puskesmas telah disampaikan laporan penerimaan dan penyalurannya kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Penyampaiannya itu dilakukan melalui Bendahara Barang Puskesmas kepada Bendahara Aset Dinas Kesehatan.
“Yang saya tahu, itu sudah disampaikan dalam format bendahara barang, baik barang hibah, maupun bantuan,” tuturnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Gebang Raya Wawan mengaku, pihaknya tidak pernah menerima bantuan apapun dari pihak manapun selama pandemi Covid-19 ini.
“Itu kan sebenarnya ranahnya Dinas Kesehatan. Saya nanti akan konfirmasi ke dinas, jangan sampai opini itu dibuat oleh orang luar, seolah-olah kita menerima bantuan kemudian enggak melaporkan,” kata Wawan saat dikonfirmasi bantenpro.id, Selasa (30/11/2021).
Senada dengan Wawan, petugas penanggungjawab Puskesmas Bugel Ini mengatakan, dirinya juga tidak mengetahui bantuan yang ditanyakan bantenpro.id.
“Belakangan terakhir ini saya tanya teman saya enggak ada (sumbangan),” kata Ini.
Menurutnya, segala peralatan medis yang digunakan Puskesmas itu berasal dari Dinas Kesehatan. (bpro)