Keributan berdarah terjadi di wilayah Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Minggu (05/12/2021) dini hari. Keributan tersebut melibatkan dua kelompok remaja bermotor. Empat remaja mengalami luka-luka ditubuhnya akibat serangan benda tajam.
Pengakuan salah seorang korban luka, Ardiansyah, kejadian tersebut berawal ketika dia dan 10 rekan sebayanya berboncengan motor untuk menonton balapan liar di Jalan Raya Cadas.
Di perjalanan mereka berpapasan dengan kelompok pemotor lainnya di Jalan Vila Grand Tomang. Ardiansyah ditabrak dari belakang hingga terjatuh dan diserang menggunakan senjata tajam. Ardiansyah mengaku dirinya bahkan sampai tak sadarkan diri.
“Mau nonton balapan, terus ketemu di Vila Grand Tomang langsung disabet,” kata Ardiansyah kepada bantenpro.id, Selasa (07/12/2021).
Ardiansyah mengaku tak mengenal para penyerangnya. Saat dikeroyok, Ardiansyah mengaku, sempat ditodong oleh anggota kelompok yang menyerangnya tersebut.
“Lu ada uang enggak? Ada HP enggak? ” tutur Ardiansyah meniru ucapan penyerangnya.
Tak puas melukai korban, kelompok remaja bermotor itu juga melakukan perampasan. Sejumlah ponsel dan satu unit sepeda motor milik Guntur dirampas.
Korban lainnya bernama Ipul menduga, kelompok pemotor itu bukan berasal dari Kota Tangerang. Pasalnya, para anggota kelompok penyerang itu menyebut bahwa mereka berasal dari Kabupaten Tangerang.
“(Mereka) teriak kabupaten-kabupaten begitu,” bebernya.
Empat korban dalam penyerangan itu bernama Alvin, Ipul, Ardiansyah dan Guntur. Atas kejadian itu, keempatnya mengalami luka bacok pada bagian tubuhnya. Ardiansyah terkena bacok di bagian kepala dan paha, Ipul luka bacok pada dahinya.
Sedangkan, Guntur luka bacok pada bagian punggung. Begitu pun Alvin yang terkena luka bacok pada sejumlah bagian tubuhnya.
Keempat korban sempat ditolak beberapa rumah sakit. Hingga akhirnya menjalani perawatan di salah satu klinik di Kecamatan Periuk. (mst/bpro)