Senin (06/12/2021) sore kemarin menjadi hari yang mencekam bagi Samudi dan keluarganya. Warga Kampung Kebun, Desa Pagenjahan, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, itu menjadi korban amukan angin kencang disertai hujan deras. Rumah yang dihuninya bersama istri dan anaknya, rusak dihempas angin.
Sebelum kejadian, Samudi baru saja pulang dari bekerja. Dia sedang bersiap menunaikan salat magrib. Sedangkan sang istri tengah menyiapkan menu makan malam.
Suasana berubah menjadi sore yang mencekam. Angin kencang mengangkat atap dan merobek dinding rumahnya yang terbuat dari triplek. Samudi bersama istri dan anaknya berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Bukan hanya Samudi yang merasakan suasana mencekam itu. Sebanyak 30 keluarga lainnya pun merasakan hal yang sama.
“Semua pada lari ke luar rumah menyelamatkan diri walaupun di luar hujan dan petir,” kata Samudi.
Samudi mengaku trauma. Peristiwa itu baru pertama kali dialaminya. Samudi dan warga lainnya kini menumpang tinggal di rumah tetangga.
Hanya ada satu keluarga yang yang masih bertahan di rumahnya. Yakni Selamet dan keluarganya. Padahal sebagian atap rumah sudah menganga diterjang angin. Mereka terpaksa tidur di alas dapur berukuran 5 x 2 meter. Hanya atap bagian dapur yang masih selamat.
“Ya kita sih berharap agar pemerintah mendirikan posko pengungsian buat warga,” harapnya.
Angin kencang juga menggulung kandang kambing milik Anah, warga lainnya di kampung itu. Beruntung, kambingnya selamat.
“Iya itu kandangnya jatuh ke bawah. Kambingnya saya titipkan di saudara saya,” kata Anah.
Kampung tersebut kini menjadi gelap gulita di malam hari lantaran arus listrik padam sejak kejadian kemarin sore. (mst/bpro)