Pemerintah Kota Tangerang melakukan pelacakan penyebaran Covid-19 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pelacakan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan dilakukan terhadap 171 kontak erat dengan 15 petugas bandara yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.
Hasil pelacakan ditemukan dua petugas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, belum diketahui mereka terpapar varian apa karena masih dalam pemeriksaan.
”Variannya belum diketahui. Apakah Delta, Omicron, atau lainnya. Mereka sudah karantina dan kami lacak kontak erat,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Kota Tangerang Deni Koswara, dikutip bantenpro.id dari Kompas, Jumat (07/01/2022).
Sementara itu, belum ada pelacakan di tempat tinggal petugas keamanan bandara. Belum diketahui pasti letak rumahnya yang berada di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari.
”Kami masih telusuri. Pelacakan kontak erat bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta,” katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melaporkan ada tren kenaikan kasus positif sejak tanggal 31 Desember. Warga diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mengurangi mobilitas yang tidak perlu.
Sebanyak 22 warga di Kota Tangerang masih menjalani perawatan setelah positif Covid-19. Jika diakumulasi, total ada 30.412 kasus positif dengan 492 kasus meninggal dan 29.898 kasus sembuh sejak Maret 2020.
Tangerang merupakan kota pelintasan yang sibuk, menjadi rumah bagi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bertetangga dekat dengan Jakarta. Karena itu, salah satu upaya penapisan Covid-19 yang tengah berlangsung ialah tes usap kepada guru lantaran sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan kapasitas kelas 100 persen dan enam jam pelajaran.
Setidaknya 1.300 guru menjalani tes usap sejak Senin (3/1/2022) di kecamatan sesuai letak sekolah. Hasil tes menunjukkan seluruh sampel negatif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menyebutkan, ada alokasi 15.000 tes usap untuk guru, siswa, dan staf sekolah. Tes akan dimulai pekan depan.
”Tenaga kesehatan dari puskesmas akan keliling ke sekolah-sekolah. Kasus positif akan dikarantina, sedangkan kontak erat akan dites usap dan isolasi untuk sementara,” tuturnya. (bpro)