Menu

Mode Gelap

Daerah · 17 Jan 2022 07:49 WIB

Jumlah Bangunan Rusak Bertambah, 43 Sekolah dan 16 Puskesmas Terdampak Gempa


 Jumlah Bangunan Rusak Bertambah, 43 Sekolah dan 16 Puskesmas Terdampak Gempa Perbesar

Data jumlah kerusakan akibat gempa di Kabupaten Pandeglang bertambah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat sudah ada 2.241 bangunan rumah yang rusak akibat gempa. Sebanyak 43 sekolah dan 16 puskesmas turut terdampak gempa bermagnitudo 6,6 itu.

“Hingga malam ini, data yang terkumpul sudah ada 43 sekolah sama 16 puskesmas yang rusak. Kerusakannya ringan sama sedang,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang Pandeglang Girgi Jantoro.

Data tersebut diperoleh BPBD Kabupaten Pandeglang hingga Minggu (16/01/2022) pukul 18.00 WIB. Selain 2.241 rumah yang rusak akibat gempa, 14 sarana ibadah juga terdampak.

“Untuk rumah, rinciannya 1.389 rusak ringan, 473 rusak sedang dan 379 rusak berat,” ungkapnya.

BPBD pun mencatat sebaran kerusakan yang timbul akibat gempa terjadi di 29 kecamatan di Pandeglang. Paling parah masih berada di Kecamatan Sumur dengan 459 rumah warga rusak-rusak.

“Sampai sekarang kami terus memutakhirkan data ini, terus kami update perkembangannya,” ujarnya.

Dari hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa tersebut memiliki parameter update M 6,6. Sebelumnya diinformasikan kekuatan awal M 6,7.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,21 derajat LS dan 105,05 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Sumur, Kabupaten Pandeglang, pada kedalaman 40 km.

BMKG menyampaikan, gempa yang mengguncang kawasan Banten dan terasa hingga Jakarta ini merupakan gempa dangkal. Sementara penyebab gempanya akibat aktivitas subduksi.

Baca Juga :  Korban Gempa Mendambakan Perbaikan Rumah, Wapres: Lagi Dipikirkan

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno seperti dikutip dari Kompas.

Kemudian, berdasar hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). (bpro)

 

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Dishub Kota Tangerang Akui Belum Maksimal Tegakkan Perwal Jam Operasi Truk Tanah

8 Maret 2024 - 21:25 WIB

Mahasiswa Demo Dishub Kota Tangerang soal Operasional Truk Tanah

8 Maret 2024 - 15:16 WIB

Acara Sosialisasi Undian Gratis Berhadiah Dinsos Dianggap Tak Ramah Difabel

7 Maret 2024 - 20:38 WIB

Panduan Undian Berhadiah dan Pengumpulan Dana, Ini Aturan dan Syaratnya

7 Maret 2024 - 20:30 WIB

KPU Kota Tangerang Akhiri Drama Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

7 Maret 2024 - 17:03 WIB

Samsat Kalong: Layanan Pajak Inovatif Selama Ramadan di Kota Tangerang

7 Maret 2024 - 15:53 WIB

Trending di Daerah