Tiga hari sudah berjalan. Daerah permukiman warga di Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, masih tergenang. Warga di RT 04/08, Kelurahan Jurumudi, enggan mengungsi meski rumah mereka dikepung air.
Salah seorang warga terdampak banjir, Tarmuzi (26), mengatakan, lingkungannya memang menjadi langganan setiap tahunnya. Tetapi kali ini, diperparah oleh adanya Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II.
“Setiap tahun juga begini, tapi sejak ada tol makin parah,” kata Tarmuzi saat ditemui bantenpro.id, Kamis (20/01/2022).
Kata dia, banjir ini bisa berlangsung selama tiga hari lebih. Namun, bila hujan kembali turun maka tak menutup kemungkinan banjir berlangsung lebih lama.
Apalagi saluran air di wilayah tersebut tak mampu menampung debit air yang mengakibatkan air meluap ke permukiman.
Saat ini, rumahnya masih dikepung genangan air setinggi 40 sentimeter. Tarmuzi beserta anak dan istrinya enggan mengungsi ke GOR Kecamatan Benda yang dijadikan tempat pengungsian oleh Pemerintah Kota Tangerang.
“Saya takut ada kehilangan (barang) di rumah. Selagi masih bisa tidur di rumah ya udah tidur aja,” paparnya.
Pantauan di lokasi, sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang sedang melakukan penyedotan air yang menggenangi wilayah tersebut.
Penyedotan baru bisa dilakukan di hari ketiga banjir. Sebab pada hari sebelumnya, saluran air tersebut tak sanggup menampung debit air.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kecamatan Batu Ceper Ucok Negara mengatakan, ketinggian air hari ini sudah menyusut. Ketinggian muka air kini berkisar 30 sentimeter setelah dilakukan penyedotan.
“Setelah koordinasi sama ketua RT, beliau minta bantuan untuk disedot jalan yang masih tergenang,” ujar Ucok. (mst/bpro)