Pemerintah Kota Tangerang mengaku masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) di Kota Tangerang yang masih harus dibenahi. Mulai dari banjir, kemacetan, hingga polemik penataan Pasar Lama.
Sejumlah PR tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah usai rapat paripurna dalam rangka hari jadi Kota Tangerang ke-29 yang jatuh pada hari ini, Senin (28/02/2022) di Gedung DPRD Kota Tangerang.
Arief menyebut, untuk menyelesaikan persoalan banjir di Kota Tangerang perlu ada peran serta masyarakat.
“Solusinya sebenarnya sedang disosialisasikan ke masyarakat itu kita ingin bikin sumur injeksi, bikin tandon, dan normalisasi sudah terus dilakukan,” ujar Arief kepada bantenpro.id.
Kemudian untuk persoalan kemacetan, kata Arief, pihaknya akan terus mengevaluasi dan mencari solusi terbaik untuk mengatasinya.
Ia mencontohkan ujicoba penerapan satu jalur alias one way di Jalan Daan Mogot yang diharapkan mampu mengatasi kemacetan di jalan tersebut.
Arief tak menampik, dengan adanya penerapan one way di Jalan Daan Mogot itu menimbulkan kemacetan di jalan lain, seperti di Jalan Bouraq yang menjadi jalur baru dari Tangerang menuju DKI Jakarta.
“Pastinya semua on going proccess. Kita akan tingkatkan lagi Jalan Bouraq, Jalan Lio Baru, ada penataan-penataan, tujuannya adalah bagaimana menjaga mobilitas masyarakat ini tetap lancar di Kota Tangerang,” jelasnya.
Persoalan terakhir, menurutnya, ialah polemik penataan Pasar Lama. Kata Arief, nanti Pasar Lama bukan hanya ada di Jalan Kisamaun saja. Label Pasar Lama, kata dia, bakal tersebar di sejumlah kawasan yang nantinya dijadikan kawasan kuliner di Kota Tangerang.
Dalam melancarkan rencana tersebut, Pemkot Tangerang bakal berkomunikasi ke tempat pertokoan yang menjadi sasaran untuk mengembangkan Pasar Lama.
“Jadi kita minta pusat-pusat pertokoan yang ada, Tangcity, Mal Alam Sutera, Metropolis, CBD Ciledug, itu foodcourtnya diubah, ganti nama jadi Pasar Lama,”kata Arief. (mst/bpro)