Kapan bulan puasa dimulai? Pertanyaan ini mulai banyak dicari masyarakat di mesin pencari internet. Sebabnya, informasi mengenai kapan awal puasa sangat dinanti-nanti masyarakat Muslim yang akan melaksanakan serangkaian kegiatan ibadah mulai dari salat tarawih, sahur, berpuasa, dan lainnya.
Lantas, kapan tepatnya awal bulan puasa?
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah akan jatuh pada 2 April 2022 dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
“1 Ramadan 1443 H jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022 M,” tulis maklumat tersebut.
Masih dalam maklumat yang sama, disebutkan bahwa Ramadan 2022 berumur 30 hari dan 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada 2 Mei 2022.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengakui ada potensi terjadinya perbedaan 1 Ramadan 1443 Hijriah yang akan ditetapkan pemerintah dan awal Ramadan yang diumumkan Muhammadiyah.
Adib mengatakan, hal itu terjadi karena pendekatan yang digunakan berbeda dalam menentukan awal Ramadan.
“Mengapa terjadi perbedaan (1 Ramadan)? Tentu ada pendekatan yang berbeda dalam hal penetapan awal bulan Ramadan, salah satu di antaranya ada menggunakan pendekatan ilwa hisab atau pendekatan hisab secara murni,” kata Adib dalam diskusi secara virtual bertajuk “Persiapan Ibadah dan Pangan Jelang Ramadhan”, Senin (28/03/2022).
Adib mengatakan, terkait perbedaan 1 Ramadan tersebut, Kemenag akan melakukan sidang Isbat bersama organisasi-organisasi Islam dan majelis ulama.
“Jadi nanti pada saat sidang Isbat itu kita akan menentukan terkait dengan awal bulan Ramadan 1443 Hijriyah, apakah kemudian jatuh pada jatuh tanggal 2 April atau di tanggal 3 April,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adib mengatakan, 1 Ramadan akan bergantung pada hasil laporan para petugas yang melakukan proses pengamatan terhadap keberadaan hilal.
“Ada 101 titik di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yang melakukan proses pengamatan terhadap hilal,” ucap dia.
Sebelumnya, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN memprediksi 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022. Prediksi ini berbeda dari Muhammadiyah yang mengumumkan awal Ramadan kemungkinan jatuh pada 2 April 2022.
Profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin menyampaikan, ketinggian hilal pada 1 April 2022 hanya sedikit di atas 2 derajat.
“Hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang,” kata Thomas, dikutip dari situs resmi Lapan.
“Artinya, jika hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Syakban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari,” sambungnya.
Thomas menyoroti bahwa penentuan awal Ramadan, sejak 2022, telah menggunakan kriteria baru, yaitu MABIMS sebagaimana yang juga digunakan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
“Sejak awal 2022 Kementerian Agama mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia dan negara-negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (negara-negara MABIMS) belum memenuhi kriteria,” ungkap Thomas.
Namun, Thomas menganjurkan agar warga menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang isbat yang akan digelar pada 1 April 2022. (bpro)