Polisi menemukan indikasi keterlibatan organisasi masyarakat (ormas) di balik gerakan pelajar yang ikut-ikutan demo mahasiswa 11 April. Polisi kini sedang menelusuri nomor ponsel yang menyebarkan ajakan demonstrasi tersebut.
Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komasaris Besar Komarudin mengatakan, puluhan massa bukan mahasiswa yang didominasi oleh pelajar dan anak di bawah umur tersebut mendapat ajakan dari media sosial maupun pesan singkat. Hal itu terungkap saat polisi melakukan pemeriksaan terhadap ponsel mereka yang diamankan.
“Yang ngajak itu ormas-ormas, maupun perorangan,” kata Komarudin kepada bantenpro.id, Selasa (12/04/2022).
Bahkan dari sejumlah pesan singkat yang ditemukan polisi dari ponsel para massa yang diamankan tersebut, ada sejumlah pesan yang berisi iming-iming sejumlah uang agar massa mau bergerak mengikuti aksi.
Dalam hasil pemeriksaan ponsel tersebut, aksi gelap tersebut tersusun secara sistematis. Mulai dari daftar nama peserta aksi, titik kumpul, serta titik tercantum dalam pesan singkat tersebut.
Saat ini polisi mengandalkan informasi dari enam orang yang diamankan untuk mencari tahu siapa sosok penyandang dana aksi tersebut.
“Nah ini masih terus kita petakan dan mapping orang-orang ini, mereka yang memanfaatkan anak-anak sekolah untuk ikut ke dalam aksi yang pastinya akan merugikan anak-anak sekolah itu,” paparnya.
Sebagian yang diamankan sudah dipulangkan kepada orangtuanya, dengan jaminan tak melakukan tindakan yang melanggar hukum kembali. Apalagi identitas lengkap para pelajar tersebut sudah dikantongi polisi.
Identitas itu bakal menjadi acuan polisi dalam menerbitkan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Karenanya, Komarudin mengimbau agar para orangtua untuk mengawasi aktivitas anaknya saat berada di luar rumah. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan dan merugikan. (mst/bpro)