Fatimah tidak pernah menyangka rumah gedeknya bakal ambruk. Tidak ada tanda-tanda musibah itu akan menimpa.
Kondisi cuaca saat itu cukup cerah di Kampung Kelapa Dua RT 05/04 Desa Pete Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Tidak ada angin kencang dan tak ada hujan.
Sekitar pukul 14.30 tempat tinggal perempuan lanjut usia itu rata dengan tanah Jumat (27/05/2022). Pada waktu kejadian, janda tua tersebut sedang berada di luar rumah. Tiga anak beserta menantu dan cucunya juga sedang di luar.
Fatimah awalnya mendengar bunyi patahan tiang penyangga genteng. Setelah itu rumahnya langsung roboh.
Fatimah menyampaikan, rumah yang dihuni 15 jiwa tersebut adalah peninggalan suaminya sebelum meninggal. Sebelum roboh, tidak pernah ada perbaikan signifikan. Perbaikan dilakukan hanya pada bagian atap rumah yang rusak saat terjadi angin kencang beberapa bulan lalu.
Sejak dibangun, rumah tersebut memang didominasi menggunakan bahan dari bambu. Fatimah termasuk golongan warga tidak mampu sehingga tidak memiliki biaya untuk membangun rumahnya lebih layak dihuni.
Pascamendapat informasi adanya rumah roboh, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang langsung menuju tempat kejadian. Jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 15 orang berasal dari Pos Damkar Tigaraksa dan Markas Komando Curug.
Hasil kajian, rumah itu roboh lantaran kondisinya tidak layak. Sejumlah bagian rumah rapuh dimakan usia.
“Rumah yang roboh ini kondisinya sudah rapuh, tanpa ada angin tanpa ada hujan tiba-tiba roboh, menurut pemilik rumah pada bulan puasa yang lalu atap rumah terkena angin puting beliung atapnya terbang dan diperbaiki alakadarnya,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir.
“Untuk penampungan sementara kami siapkan tenda darurat untuk pengungsian,” sambung Munir telah meninjau langsung lokasi pemasangan tenda darurat bersama Staf Bidang Kedaruratan dan Logistik Fahad.
Fatimah sementara ini terpaksa tinggal di penampungan. Rumahnya belum bisa langsung diperbaiki. Meski tingal di tenda, Fatimah tetap bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada BPBD Kabupaten Tangerang, yang telah mendirikan tenda darurat untuk pengungsian sementara. (bpro)