BANTENPRO.ID, TANGERANG – Puluhan santri dipulangkan saat akan menghadiri Haul Tuan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani ke-62 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Istiqlaliyyah, Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu (29/11/2020).
Mereka dihalau aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Tangerang dan dicegah menuju lokasi ponpes. Puluhan santri tersebut berasal luar wilayah Kabupaten Tangerang seperti, Serang, Pandeglang, Rangkas Bitung dan wilayah lainnya.
Ada 10 titik di sekitar Ponpes Al Istiqlaliyyah yang dijaga petugas. Mulai wilayah Kecamatan Pasar Kemis sampai Balaraja.
“Mayoritas santri tersebut naik mobil bak terbuka. Kami lakukan ini bukan melarang mereka untuk mengikuti kegiatan haul, namun untuk menjaga mereka agar tidak berkerumun di sana, mengingat ini masih masa pandemi Covid-19,” kata Kapolsek Balaraja Kompol Teguh Kuslantoro seperti diberitakan Kompas.id, Minggu (29/11/2020).
Selain puluhan remaja, kata Teguh, pihaknya juga menyekat rombongan bus yang berasal dari Pandeglang. Pasalnya, rombongan tersebut tidak memiliki undangan sebagai akses masuk dalam acara Haul tersebut.
“Tadi juga ada rombongan keluarga menggunakan bus dari Pandeglang kami suruh putar balik karena tidak punya undangan dari penyelenggara,” ujarnya.
Dalam pengamanan ini, dikerahkan sebanyak 800 personel gabungan TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Tangerang.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Al- Istiqlaiyyah KH Uci Turtusi sendiri sudah membatalkan mengundang jemaah dengan memutuskan Haul Tuan Syekh Abul Qodir Al-Jaelani dengan virtual dan disiarkan salah satu stasiun televisi lokal Banten.
Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi menyampaikan agar jemaah dapat memaklumi situasi pandemi Covid-19. sehingga Edy berharap jamaah untuk tidak hadir cukup melihat melalui TV dan live streaming.
“Saya kira Abuya Uci ini merupakan contoh solutif pemuka agama dalam penyelengaraan event keagamaan,” ujar Edy.
Sekretaris panitia kegiatan, Agung Permana menjelaskan, kegiatan virtual ini merupakan respons dari potensi tingkat penyebaran Covid-19, karena sebelumnya diprediksi acara akan dihadiri ribuan jemaah.
“Karena bahayanya Covid-19, demi kemaslahatan umat kita urungkan penyelenggaraan acara tatap muka menjadi virtual saja dan disiarkan juga di televisi,” ujar Agung, melalui edaran video yang dibuatnya. (bpro)