bantenpro.id – Pembangunan turap Sungai Cisadane di Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang tak berjalan mulus. Turap pencegah luapan Sungai Cisadane itu berhenti dibangun. Persoalan lahan disebut-sebut sebagai penyebabnya.
Informasi yang dihimpun, proyek turap ini merupakan milik Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun pengerjaannya dilaksanakan oleh rekanan PT Bangun Konstruksi Jaya dengan nilai Rp36 miliar. Anggaran tersebut berasal dari APBN tahun anggaran 2021.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan usulan ke Kementerian PUPR agar proyek turap tersebut dilanjutkan. Sebab menurutnya, persoalan lahan sudah selesai.
“Turap yang di Panunggangan Barat itu sudah kita usulkan kembali, kita sudah kirim surat ke BBWSCC agar dianggarkan di tahun berikutnya,” jelas Ruta kepada bantenpro.id Rabu (27/07/2022).
Sementara itu, Ketua RW01, Kelurahan Panunggangan Barat, Endang, khawatir dengan proyek pembangunan turap yang mangkrak tersebut. Ia cemas jika air Sungai Cisadane meluap dan turap yang setengah jadi itu tidak dapat menahan volume air.
“Kami atas nama rakyat, mendesak PUPR untuk melanjutkan pembangunan yang selama ini mangkrak. Persoalan tanah sudah selesai, jadi tunggu apalagi,” ujar Endang.
Pantauan bantenpro.id di lokasi pembangunan turap, tidak ada aktivitas proyek tersebut. Tampak betonisasi turap belum rampung seluruhnya. Urukan tanah pun masih terlihat di lokasi tersebut.
Sementara di lokasi kantor proyek, gudang penyimpanan bahan dan alat kontruksi sudah tampak usang. Bangunan triplek tersebut sudah tidak lagi dihuni. Tidak ada alat maupun bahan konstruksi di lokasi tersebut. (mst/bpro)