bantenpro.id – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menambahkan baret, tanda pangkat, dan penggunaan tongkat komando pada seragam pegawai Kementerian ATR BPN.
Hadi ingin kewibawaan para Kepala ATR/BPN di wilayah bertambah sehingga berani dalam memberantas mafia tanah. Termasuk menyetarakan anak buahnya dengan sesama aparat penegak hukum lain.
Gaya baru pejabat BPN ini langsung mendapat sorotan. Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar heran dengan inovasi pemberantasan mafia tanah itu. Dengan nada sindiran, Zinal mengatakan terobosan Hadi out of the box.
“Ini salah satu terobosan melawan mafia tanah yang tak terpikirkan oleh siapapun. Wow,” tulis Zainal melalui akun Twitternya, @zainalamochtar, Rabu (27/07/2022).
Tanggapan lain datang dari Senayan. Ketua Panitia Kerja (Panja) Mafia Tanah Komisi II DPR RI Junimart Girsang menilai baret dan tongkat komando jelas tidak dibutuhkan dalam menjalankan tugas maupun fungsi Kementerian ATR/BPN terlebih dalam pemberantasan mafia tanah.
“Pejabat ATR/ BPN bukan penegak hukum, bukan penyidik. Yang diperlukan saat ini bukan baret dan tongkat komando, tapi pikiran dan hati para pejabat, pegawai ATR/ BPN bisa terpanggil tegak lurus bekerja sesuai fungsi dan tugasnya dalam melayani masyarakat serta tidak masuk dalam sindikasi mafia pertanahan,” ujar Junimart kepada wartawan, Rabu (27/07/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu justru mempertanyakan apa yang menjadi kerangka acuan, serta urgensi dari inovasi ‘new style’ para pejabat maupun pegawai Kementerian ATR/BPN tersebut.
“Saya tidak memahami frame of reference Menteri ATR/BPN menyematkan baret dan tongkat kepada para pejabat ATR/BPN. Apa urgensinya, apa filosofinya,” tanya Junimart.
Selain itu, Junimart juga mengaku penasaran dengan korelasi dari penggunaan baret hingga tongkat komando pada peningkatan kualitas kerja Kementerian ATR/BPN ke depannya.
Atribut baru pegawai ATR/BPN itu dirilis saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 26 Juli kemarin.
Dalam acara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menjelaskan, tongkat komando dan baret digunakan lengkap bersama dengan pakaian dinas harian dengan tujuan agar Kakanwil BPN Provinsi dan Kakantah dapat lebih percaya diri dalam melaksanakan pekerjaan.
Hadi juga berharap agar Kakanwil dan Kakantah selain menjaga kewibawaan dalam menjalankan tugas, juga bisa merasa setara dengan jajaran penegak hukum lainnya.
“Tongkat komando dan baret adalah bentuk kesetaraan [sesama penegak hukum] itu,” tutur Hadi, dikutip dari situs resmi Kementerian ATR/BPN. (bpro)