bantenpro.id – Warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, tak menyangka akan menerima bantuan langsung tunai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak atau BLT BBM. Selain sosialisasi yang dianggap minim, informasi penyaluran juga dirasa mendadak.
Penyaluran BLT BBM yang dilaksanakan Rabu (07/09/2022) ini merupakan tahap pertama. Kebanyakan warga mengaku tidak tahu adanya pencairan bantuan. Yang mereka tahu, hari ini ada pencairan bantuan pangan non tunai (BPNT) seperti biasa.
Penyaluran kedua jenis bantuan sosial itu memang dilakukan bersamaan. BLT BBM disalurkan untuk jatah dua bulan, senilai Rp300 ribu. Sedangkan BPNT yang awalnya berupa bahan kebutuhan pokok dikonversi menjadi uang tunai sebesar Rp200 ribu. Total bantuan yang didapat sebesar Rp500 ribu.
Salah seorang warga, Kaswirah, adalah salah satu warga penerima bantuan. Dia mengaku tidak mengetahui uang tunai yang dia terima itu berasal dana BLT BBM.
“Enggak tahu kalau itu, soalnya saya biasanya dapatnya beras, sembako gitu,” kata Kaswirah kepada bantenpro.id, Rabu (07/09/2022).
Senada dengan Kaswirah, warga lainnya Imah mengaku tidak mengetahui uang yang diterima itu berasal dari bantuan jenis apa. Dia yang juga tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) itu mengira bantuan kali ini didapat dari BPNT.
“Saya tahunya mah ini non-PKH-nya aja, enggak tahu kalau yang BBM itu,” kata Imah kepada bantenpro.id, Rabu (07/09/2022).
Imah menuturkan, uang yang dia dapat dari bantuan tersebut akan digunakan untuk membayar tagihan layanan internet di rumahnya alias membayar wifi.
“Buat keperluan rumah, buat bayar wifi, bayar air,” tuturnya.
Lurah Karanganyar Andia mengatakan ketidaktahuan masyarakat terhadap penyaluran bantuan tersebut disebabkan karena kurangnya sosialisasi. Pihak kelurahan mendapat informasi pelaksanaan penyaluran bantuan itu tadi malam.
“Kami baru dapat informasi tadi malam, data undangan juga baru kami dapat tadi jam 11 siang, sedangkan pelaksanaan jam 1 siang, jadi sebetulnya informasi kalau kami bilang kurang informasi ya memang,” katanya.
“Tapi mungkin ada tujuannya mungkin yang lebih sekadar itu, yaitu agar bantuan ini segera tersalurkan, mungkin itu sisi positifnya,” imbuhnya. (mst/bpro)