bantenpro.id – Sirkuit motocross untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten 2022 mulai dibangun. Pengerjaannya ditargetkan rampung Oktober 2022.
Tenaga Ahli Pembuatan Sirkuit Motocross untuk Porprov 2022 Barce Eriawan mengatakan, lokasi yang akan dibangun sirkuit itu kini dalam tahap perataan lahan. Semula lahan itu merupakan sawah.
Pengerjaannya menemukan kendala dalam tahap awal ini. Lahan bekas pertanian itu terdapat sejumlah saluran irigasi.
“Mungkin kendalanya adalah menghilangkan air dari sisa pertanian karena galengan (irigasi) kanan kirinya pertanian itu dalamnya mencapai satu meter,” kata Barce.
Untuk mengatasi kendala itu, Barce membuat sebuah saluran pembuangan menuju tandon yang dibuat untuk menampung air dari lahan pertanian tersebut. Nantinya, tandon itu juga akan berfungsi untuk merawat lintasan jika musim kemarau tiba.
Setelah proses perataan lahan selesai, baru akan dilakukan pemantapan tekstur tanah dengan menumpuk batu kapur sebelum dilapisi dengan tanah liat. Hal itu dilakukan untuk memantapkan tekstur tanah yang labil bekas sawah.
Barce menyebut, untuk menimbun batu tersebut, dibutuhkan sebanyak 700-1.000 kubik tanah liat.
Tahap selanjutnya ialah proses pembentukan sirkuit sesuai desain. Nantinya, terdapat 16 rintangan di sirkuit motocross tersebut.
“Dengan panjang 1,2 kilometer dan lebar trek 8 meter itu sudah sesuai dengan standar nasional,” kata Barce.
Barce menjelaskan, sirkuit itu dibangun di lahan seluas 5 hektare. Seluas 4 hektare digunakan untuk lintasan. Sedangkan sisa 1 hektare digunakan untuk paddock para pembalap dan area penonton di sisi timur, selatan dan barat.
“Dari 4 hektare itu akan digunakan sekitar panjang treknya sepanjang 1,2 kilometer. Itu sudah standar nasional,” jelas Barce.
Barce memprediksi, pekerjaannya bakal rampung pada akhir bulan Oktober 2022 mendatang.
“Kalau kondisinya kering terus dan enggak diguyur hujan, akhir Oktober bisa selesai,” ujarnya.
Pantauan bantenpro.id di lokasi, sebagian tanah masih digenangi air bekas pertanian. Akses masuk menuju arena sirkuit tersebut melewati lahan milik Angkasa Pura II. Diketahui, Pemkot Tangerang meminjam lahan BUMN tersebut untuk akses jalan.
Terdapat satu alat berat berupa beko yang dikerahkan untuk meratakan lahan seluas 5 hektare. Alat berat sempat mengalami kerusakan pada rantainya. (mst/bpro)