bantenpro.id – Laga Pendekar Cisadane menjamu Bali United ditunda. Ini menyusul keputusan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang menghentikan sementara Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama sepekan.
Keputusan PT LIB ini merupakan imbas akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya Sabtu (01/10/2022).
Sebelumnya, laga Persita vs Bali United direncanakan digelar di Stadion Indomilk Arena Kamis 6 Oktober 2022.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita dalam siaran persnya menjelaskan keputusan penghentian sementara tersebut diumumkan setelah pihaknya mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
“Ini dilakukan untuk menghormati semua pihak, sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” kata Akhmad Hadian Lukita Minggu (02/10/2022).
PT LIB menyatakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menyebabkan puluhan orang tewas. Namun, PT LIB juga belum bisa memastikan jumlah korban tewas pada kerusuhan tersebut. Selain itu, beberapa fasilitas di stadion berkapasitas 46.000 penonton tersebut juga rusak parah.
“Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berduka cita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” kata Akhmad.
Kericuhan itu bermula saat sekelompok suporter Arema FC merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya. Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.
Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di seluruh area stadion. Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Banyak suporter yang mengeluh sesak napas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Kerusuhan tidak hanya terjadi di dalam stadion. Berdasarkan cuitan akun resmi Twitter Persebaya, anggota tim Bajul Ijo juga melaporkan bahwa mereka sempat terjebak dalam kepungan massa saat berusaha keluar dari Stadion Kanjuruhan.
“Mohon doanya untuk tim yang masih berada di dalam rantis dan terjebak di kepungan massa,” demikian tulis akun Twitter Persebaya Surabaya.
“Keluarga besar Persebaya turut berdukacita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya,” tulis akun tersebut menambahkan.
Sementara polisi menyatakan dalam tragedi tersebut sebanyak 127 orang tewas. Dua di antara korban tewas merupakan anggota Polri.
“Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” ujar Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, seperti dilansir dari detik.com, Minggu (02/10/2022).
Nico menyebutkan, sebanyak 34 korban meninggal di dalam stadion. Sementara korban lainnya meninggal saat dalam proses pertolongan di rumah sakit. Tragedi ini menjadi pukulan telak untuk Indonesia dan khususnya dunia sepakbola. (bpro)