bantenpro.id – Puluhan truk sampah mengular di Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang Kamis (06/10/2022). Puluhan truk tersebut merupakan kendaraan milik Pemerintah Kota Tangerang yang antre hendak membuang sampah di TPA Rawa Kucing.
Antrean sepanjang 200 meter itu menghambat arus lalu lintas. Antrean terjadi cukup lama hingga berjam-jam. Hilir mudik truk terlihat di dua pintu masuk TPA.
Seorang sopir truk sampah, Jakar, mengatakan sudah mengantre selama satu jam untuk membuang sampah yang diangkutnya dari wilayah Cipete.
Dia menyebut, kondisi TPA yang memiliki tiga pintu masuk pembuangan itu kini dalam masa kritis. Pasalnya, pintu ketiga TPA sudah berhenti beroperasi sebagai tempat pembuangan. Saat ini, hanya pintu 1 dan 2 yang masih sanggup dipaksakan untuk menampung sampah.
“Tempat pembuangannya sudah sempit, jadi diatur dulu buangannya. Sekarang hanya dua tempat pembuangan, yang satu lagi sudah tutup karena udah enggak bisa buat pembuangan,” kata Jakar kepada bantenpro.id saat tengah menunggu antrean tadi sore.
Sopir lainnya, Jayadi, mengeluhkan antrean truk tersebut membuatnya terlambat untuk pulang ke rumah. Dia sudah menunggu selama 30 menit. Truk yang dibawanya tak kunjung masuk ke dalam pembuangan.
“Jam kerjanya agak lama, kalau menurut standarnya kan kami kerja 8 jam, mulai dari jam 06.00 pagi sampai jam 14.00 WIB, tapi karena nunggu begini jadi telat pulang kerja,” kata Jayadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Yudi Pradana menilai, persoalan antrean yang mengular tersebut merupakan peristiwa yang kebetulan terjadi.
“Antrean itu kebetulan, jadi armada itu datang secara berbarengan. Jam-jam segitu memang datangnya berbarengan,” kata Yudi.
Saat ditanya kemungkinan antrean disebabkan karena banyaknya alat rusak yang rusak, Yudi menanggapi, kerusakan alat itu kemungkinan saja terjadi.
“Yang namanya alat kemungkinan bisa, tapi jam-jam segitu memang armada datangnya berbarengan,” jelasnya.
Yudi mengakui kondisi TPA sudah krodit. Dia berharap, teknologi Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) yang tengah dibangun di Kota Tangerang dapat menjadi solusi atas permasalahan sampah.
“Kalau bicara kapasitas kita selalu upayakan dengan adanya PSEL yang targetnya dapat rampung di tahun 2025. Kita berupaya maksimal sampai PSEL berjalan,” ujarnya. (mst/bpro)