bantenpro.id – Pascapenetapan tersangka tragedi di Stadion Kanjuruhan, muncul petisi di ruang publik mendesak M Iriawan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Organisasi yang mengelola sepakbola di Indonesia itu dinilai memiliki tanggung jawab moral atas tewasnya seratusan suporter Aremania.
Koordinator Persita Fans Ronald Esya Efendi bahkan mengatakan tak cuma ketua umum yang semestinya mundur. Jajaran pengurus pun perlu dilakukan perombakan.
Ronald berujar kejadian di Kanjuruhan harus menjadi bahan evaluasi sistem atau regulasi liga sepak bola Indonesia. Menurutnya, perlu ada pengawas eksternal untuk mengontrol kinerja PSSI. Berkaca dari kejadian Kanjuruhan, Ronald menilai PSSI cuci tangan.
“Kalau dari kita sangat mendukung pihak PSSI untuk bertanggung jawab penuh soal tragedi Kanjuruhan ini sudah seharusnya dia (Iwan Bule) mundur,” kata Ronald kepada bantenpro.id, Minggu (09/10/2022).
Ronald menilai, kesediaan mundur pengurus PSSI dari jabatannya itu merupakan bentuk tanggung jawab moral atas kejadian di Kanjuruhan.
“Soalnya kan beberapa informasi ada permintaan dari panitia penyelenggara pertandingan untuk memajukan jam pertandingan untuk dimulai sore, tapi permintaan itu ditolak pihak PT LIB, harusnya PSSI beperan di situ dengan mempertimbangkan alasan panpel meminta memajukan jam pertandingan,” paparnya.
“Kalau sudah kejadian seperti ini, seolah olah seperti cuci tangan, jadi menitikberatkannya ke pihak panpel,” sambungnya
Sementara petisi desakan ketua umum dan pengurus PSSI mundur yang digaungkan lewat laman change.org hingga pukul 15.30 telah mengumpulkan dukungan sebanyak 26.175 orang. Petisi ini dimulai pertama kali oleh akun menamakan diri Perhimpunan Jurnalis Rakyat https://chng.it/sddKBFBM.
(mst/bpro)