BANTENPRO.ID, TANGERANG – Apel siaga bencana digelar di halaman Kantor Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Minggu (20/12/2020). Apel di hari libur ini sekaligus untuk memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).
Apel dihadiri Camat Periuk Maryono, pimpinan Polsek Jatiuwung, pimpinan Koramil Jatiuwung, pimpinan UPT BPBD Periuk, para lurah, pengurus Karang Taruna, relawan Taruna Siaga Bencana, pekerja sosial masyarakat, ormas, dan lembaga masyarakat lainnya di Kecamatan Periuk.
Halaman kantor kecamatan terlihat ramai. Apel dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebanyak 130 relawan dan organisasi pemuda juga meramaikan apel ini.
Komandan Rayon Militer Jatiuwung Mayor Inf Bambang Heryanto bertugas sebagai pembina apel. Dia mengingatkan peserta apel bahwa sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa berdampingan dengan orang lain.
“Artinya di sini kita butuh peran orang lain dalam setiap interaksinya mengharuskan saling menghormati dan saling menghargai,” ujar Bambang.
Dalam menyikapi dan situasi sosial masyarakat akhir-akhir ini, Bambang berpesan agar dalam menggunakan haknya sebagai individu, masyarakat juga harus menghargai hak orang lain.
“Silakan gunakan hak warga yang menjadi haknya, tapi harus pula memperhatikan hak-hak orang lain yang juga butuh penghormatan kita atas hak-hak mereka. Dengan demikian akan senantiasa dapat tercipta suatu kondisi sosial yang rukun, saling membantu, dan saling menghargai serta saling menghormati di antara kita semua,” ujar Bambang.
Bambang mengatakan ada dua tugas pokok TNI yang keterkaitan dalam memberi bantuan penanggulangan bencana. Yang pertama adalah tugas membantu pemerintah daerah. Kemudian yang kedua adalah tugas untuk penanggulangan bencana.
Dalam tugas memberi bantuan penanggulangan bencana, TNI sudah menyiagakan bantuan yang nantinya dapat dipergunakan sewaktu-waktu bencana datang.
“Kami sudah siagakan sekitar 300 personel dari jajaran Kodim 0506 Tangerang, kemudian kami menyiagakan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan seperti dapur umum dan alat-alat penanggulangan banjir berupa perahu karet dan pelampung,” ujarnya kepada bantenpro.id.
Dia menyebut ada 6 titik dapur umum yang sudah disiapkan TNI di Kecamatan Periuk. Dan yang tidak kalah penting menurut Bambang, adalah tempat pengungsian yang jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya digunakan.
“Karena kita harus mengutamakan protokol kesehatan untuk membagi 50 persen dari kapasitas tempat pengungsian,” ujar Bambang.
Camat Periuk Maryono menyampaikan apresiasinya kepada semua yang terlibat dalam kegiatan hari ini. Dia meminta kegiatan ini dijadikan momen untuk saling mengenal walaupun dengan atribut yang berbeda-beda tapi semua satu tujuan, yakni aksi kemanusiaan untuk membantu dan melindungi masyarakat saat dibutuhkan. (mst/bpro)
Tinggalkan Balasan