Prediksi Tanpa Pilkada 2022-2023, Isu Presiden 3 Periode Mengemuka

bantenpro.id

BANTENPRO.ID, JAKARTA – Pascapilkada Serentak 2020 yang dilaksanakan di 270 daerah pada 9 Desember 2020, ke depannya diprediksi tidak ada lagi agenda politik pemilihan umum. Tapi diperkirakan, baru akan berlangsung pada 2024 yang dilakukan serentak yakni pilkada dan pemilu nasional, pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg).

Merujuk Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016, menurut pemerhati politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indo Barometer, Muhammad Qodari, agenda pilkada baik itu untuk gubernur maupun bupati/wali kota, tidak akan digelar.

Agenda pilkada pada 2022-2023 kemungkinan diundur. Agenda politik tersebut baru akan berlangsung secara serentak pada November 2024, usai pemilu nasional yang digelar pada April.

“Artinya tidak ada pilkada gubernur di daerah strategis seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” kata Qodari melalui keterangan tertulis, pekan lalu.

Yang paling memungkinkan, lanjut dia, adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membahas revisi undang-undang yang menyangkut pemilu, baik pilkada, pemilu legislatif atau pileg dan pilpres.

Maka, dia memprediksi, partai-partai menengah dan kecil kemungkinan tetap menginginkan adanya pilkada pada 2022 dan 2023. Beda halnya dengan partai-partai besar.

“Tapi menurut saya partai-partai besar seperti PDIP, kemudian Gerindra, dan Golkar ada kemungkinan menolak,” ujar dia.

Menurut Qodari, penolakan partai besar bukan tanpa sebab. Pasalnya, mereka telah memiliki desain politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Ada beberapa kemungkinan termasuk kemungkinan-kemungkinan yang ekstrem atau luar biasa,” kata dia.

Menurut dia, ada dua kemungkinan. Pertama, Joko Widodo maju lagi sebagai presiden, ditemani Prabowo Subianto sebagai wakil.

“Tentu saja hal ini memerlukan amendemen UU Dasar 1945,” kata dia.

Kedua, Qodari menyebut Prabowo maju sebagai calon Presiden dengan wakilnya berasal dari PDI Perjuangan. Dia mengatakan segala kemungkinan bisa terjadi, utamanya untuk menjaga stabilitas politik. (bpro)

Sumber: viva.co.id




Tinggalkan Balasan