198 Tenaga Kesehatan Kota Tangerang Dapat Suntikan Pertama

bantenpro.id

bantenpro.id, Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mendapat jatah vaksin anticovid-19 buatan Sinovac Cina sebanyak 22.820 dosis. Usai memperoleh jatah, Pemkot Tangerang langsung melakukan vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan (nakes), Minggu (24/01/2021).

Vaksinasi perdana ini dilakukan di Gedung Nyi Mas Melati Dinas Kesetahan (Dinkes) Kota Tangerang. Ada sebanyak 198 nakes yang disuntik.

Kepala Dinkes Kota Tangerang Liza Puspadewi menyatakan, proses vaksinasi periode pertama ini ditargetken berjalan selama satu minggu.

“Pelaksanaan vaksinasi di hari berikutnya akan dilakukan bagi semua nakes di puskesmas dan penunjangnya kemudian rumah sakit dan penunjangnya di seluruh Kota Tangerang,” ujar Liza Puspadewi dikutip bantenpro.id dari idntimes, Minggu (24/01/2021).

Liza mengatakan, total sasaran nakes Kota Tangerang yang akan divaksin sebanyak 11.113 orang. Mereka akan vaksin dua kali.

“Vaksin yang diterima kota Tangerang 22.280 dosis untuk dua kali putaran,” kata Liza.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tangerang ini meyakini, vaksin Sinovac ini aman. Itu lantaran sudah melalui uji klinis dan mendapat sertifikasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Selain itu juga dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Liza, vaksin berfungsi untuk meningkatkan imun tubuh. Sehingga, dapat kebal terhadap berbagai virus termasuk Covid-19. Kalaupun ada yang terjangkit setelah divaksin, kata Liza, itu berarti sasaran atau masyarakat sebelumnya sudah terpapar dan sedang masa inkubasi.

“Jadi analisanya kemungkinan pada saat divaksin sasaran tersebut sudah terpapar. Jadi pada saat dia divaksin sasaran tersebut sudah terpapar oleh virus dan masuk pada masa inkubasi,” kata Liza.

Liza menjelaskan, terjangkit virus corona setelah divaksinasi bisa dipicu si sasaran tersebut tidak dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Diketahui, syarat vaksinasi sudah tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit nomor Hk.02.02/4/ 1 /202. Keputusan tersebut berisi tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Liza menjabarkan, proses vaksinasi bagi nakes dimulai dari registrasi untuk mengecek status kepegawaiannya di database. Kemudian, tahap kedua dilakukan seleksi atau screening. Pada tahap ini nakes atau sasaran akan diperiksa kesehatannya mulai dari tensi darah hingga dicek kemungkinan adanya penyakit menular.

“Kemudian disodorkan 16 pertanyaan atau kategori. Ini untuk mengetahui apakah dia punya penyakit bawaan atau tidak. Pertanyaan ini sesuai dengan petunjuk teknis 16 kategori,” kata Liza.

Bila lolos, sasaran akan langsung divaksinasi. Setelah divaksin, sasaran akan diobservasi selama 30 menit. Proses terakhir ini untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan pasca vaksinasi.

“Diperiksa selama tiga kali 10 menit apakah akan terjadi metabolisme yang tidak diharapkan. Setelah 30 menit observasi maka nakes itu berhak untuk mendapatkan sertifikat,” jelas Liza.

Liza pun juga ikut dalam vaksinasi periode pertama ini. Menurutnya, dia tak merasakan efek samping usai divaksin setelah melalui tahap observasi. Kecuali, efek samping lokal saat penyuntikan.

“Dan sampai saat ini saya belum merasakan gejala apapun insyallah saya tidak merasakan dan gejala lain. Kecuali efek lokal dan efek lokal pun saya tidak merasakan apa-apa,” katanya.

Pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan ini disaksikan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Arief memaparkan dari 22.280 vaksin yang diterima, 1.776 diantaranya akan diberikan kepada nakes Pemerintah Kota Tangerang.

“Hari ini, secara langsung akan kami lakukan vaksinasi terhadap nakes di Dinas Kesehatan sebanyak 198 orang dan Puskesmas akan kita lakukan besok,” sebut Arief dalam keterangan persnya, Minggu (24/01/2021).

Mengingat bahwa terdapat beberapa kriteria penerima vaksin, Arief mengingatkan agar para calon penerima vaksin dapat mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan vaksin dimulai.

“Istirahat yang cukup, jangan sampai stres karena dapat mempengaruhi tensi darah. Kalau tensinya tinggi, pemberian vaksin bisa tertunda,” ujarnya. (bpro)

 

Sumber: idntimes.com




Tinggalkan Balasan