bantenpro.id, Serang – Rencana soal pembuangan sampah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong di Kota Serang masih jadi pembahasan hangat. Termasuk soal kesanggupan Cilowong menampung sampah dari sana.
Produksi sampah Kota Serang sendiri kurang lebih 1.652 kubik per hari atau 800 ton. Armada yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang hanya ada 35 buah. Tenaga kebersihan di lapangan ada 350 orang.
Melansir detikcom, Senin (01/02/2021), Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ipiyanto mengatakan, jumlah armada dan personel sebanyak itu memang kurang untuk penanggulangan sampah ibu kota Banten.
Khusus untuk armada angkutan sampah, hanya ada 6 armada baru dan sisanya sering rusak dan bermasalah. Dinas sendiri mengaku kekurangan dana untuk mengatasi persoalan sampah dan lingkungan.
“Berapa armada LH (Dinas Lingkungan Hidu), yang ada 35, enam yang baru, yang lain alhamdulillah selalu kami kanibal,” kata Ipiyanto dalam sebuah diskusi yang disiarkan online, Senin (01/02/2021).
TPA Cilowong katanya mau tidak mau memang hanya bank sampah. Jika populasi penduduk kota makin bertambah, maka sampah pun semakin banyak. TPA Cilowong, menurut kajian jika tidak dikelola dengan atau tanpa tambahan sampah dari Kota Tangsel, hanya bertahan hingga 2026.
“Sekarang bagaimana memikirkan TPA ini berkesinambungan, ke depan bagaimana TPA ini berkelanjutan,” ujarnya.
Jika kerja sama terjadi, ia mengatakan armada termasuk rute memang itu jadi tanggung jawab Kota Tangsel. Dan dalam waktu dekat Dinas Lingkungan Hidup sendiri akan meminta persetujuan dan konsultasi dengan DPRD mengenai rencana ini.
“Akan kita lakukan Langkah dan upaya, ayo sama-sama apa yang jadi kebutuhan dan kesiapan kita. Bicara Tangsel ditolak mau diapakan? Kondisinya ada apa di sana, mesin tidak ada, beko tinggal satu, doser kecemplung. Artinya persoalan ini banyak yang tidak tahu,” terangnya.
Di tempat sama, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengatakan, seharusnya Pemerintah Kota Serang tidak menambah jumlah sampah dari luar daerah. Tapi ia juga mengkritik bahwa selama ini Pemerintah Provinsi Banten tidak memperhatikan TPA di sana.
Selain itu, kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Serang yang membuang sampah ke Serang pun belum memberikan keuntungan baik bagi pengelolaan Cilowong dan pemerintah kota.
“Masukan saya lebih baik kita membuat sarana dan prasarana TPA Cilowong tapi tidak menambah sampah dari luar. Inti masalahnya kita kurang perhatian terhadap Cilowong, harapan kita berkesinambungan tanpa beban sampah,” ujarnya. (bpro)
Sumber: detikcom
Tinggalkan Balasan