BMKG Peringatkan Siaga Banjir, Camat Pantau Wilayah Rawan

bantenpro.id

bantenpro.id, Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang terus mencermati peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG terkait status siaga banjir hingga 19 Februari 2021. Peringatan dini BMKG menjadi informasi yang diterima pemerintah dan akan diteruskan ke warga yang wilayahnya rawan banjir.

Bahkan, peringatan dini pada Selasa (16/02/2021) kemarin, telah dipantau dan diinformasikan ke wilayah-wilayah rawan.

Di Kecamatan Periuk misalnya. Sepanjang hari tadi, Camat Periuk Maryono bersama Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Periuk Syahrial berkeliling memantau lokasi-lokasi rawan banjir. Apalagi hujan yang cukup lama mengguyur sejak pukul 11.00 WIB, menimbulkan genangan di beberapa lokasi.

Keduanya juga meninjau genangan di Jembatan Alamanda, Jalan Raya Regency, Kelurahan Gebang Raya. Kemudian, menyusuri aliran Sungai Ledug.

Maryono mengatakan, peninjauan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dampak curah hujan yang cukup tinggi sesuai dengan peringatan dini dari BMKG.

“Hari ini kita melakukan pemantauan didampingi kepala UPT BPBD Damkar Periuk, sebagai langkah antisipasi sesuai prakiraan cuaca dengan curah hujan yang cukup tinggi,” kata Maryono.

Dia mengatakan, genangan terjadi di beberapa lokasi. Tetapi, hanya ada satu titik yang genangannya cukup tinggi.

“Genangan ada di beberapa titik, untuk yang cukup tinggi genangannya hanya ada di RW 25 Kelurahan Gebang Raya,” ujarnya.

Pihak kecamatan, kata Maryono, sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait dampak curah hujan tinggi di Kecamatan Periuk.

Kepala UPT Damkar Periuk Syahrial mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan personel serta sejumlah peralatan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sebab informasi dari BMKG akan ada curah hujan yang cukup ekstrem.

“Kami sudah mengerahkan personel dan beberapa peralatan seperti perahu, motor tempel, dayung, dan pelampung,” katanya.

Personel tetap disiagakan dengan membuka posko pantau di Kantor Sekretariat Karang Taruna Kecamatan Periuk, tepatnya di gerbang masuk Perumahan Garden City. Langkah ini dilakukan mengingat ancaman cuaca ekstrem masih mengintai sampai 19 Februari 2021.

“Kami sudah membuka pos pantau untuk menyiagakan para personel di lokasi,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Syahrial, tidak ada upaya evakuasi warga. Sebab, ketinggian air belum sampai masuk ke dalam rumah warga. Genangan hanya ada di jalan lingkungan dengan ketinggian 30 sentimeter. Sementara kondisi air di Kali Ledug masih normal.

“Sejauh ini tidak ada warga yang perlu dievakuasi. Hasil pantauan dengan berpatroli air menyusuri Kali Ledug terlihat air masih satu meter dibawah tanggul. Hanya saja terdapat satu titik tanggul yang longsor,” ujarnya.

Syahrial mengatakan, tanggul yang longsor sepanjang kurang lebih  7 meter itu sudah langsung ditangani oleh dinas terkait. “Harapan kami, tanggul segera dibenahi, supaya tidak melebar dan terjadi luapan air dari sungai,” katanya.

Untuk mengantisipasi air sungai meluap, saat ini sudah terdapat 12 rumah pompa pengendali banjir yang ada di sepanjang Kali Ledug. Pemerintah Kota Tangerang berencana akan menambah lagi satu pompa portable. (mst/bpro)




Tinggalkan Balasan