bantenpro.id, Serang – Sejumlah rencana proyek pembangunan infrastuktur di Provinsi Banten menjadi fokus pemerintah pusat. Dari jalan tol sampai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi disebutkan, pengembangan dan percepatan pembangunan infrastruktur di Banten mencakup empat aspek.
Pertama, pengembangan konektivitas Tol Serpong-Balaraja dan Tol Serang-Panimbang. Kedua, pembangunan sarana prasarana Bendungan Karian dan sistem penyediaan air minum (SPAM).
Ketiga, pengembangan kawasan KEK Tanjung Lesung dan Kawasan Industri Wilmar. Keempat, pengembangan wilayah Kota Baru Maja.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana pokok pembangunan infrastruktur di Banten ini sudah dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar Kamis (18/02/2021) kemarin.
“Kita harus prioritaskan, nggak bisa semuanya direalisasikan di waktu yang bersamaan,” kata Luhut dalam keterangannya dikutip bantenpro.id dari siaran pers Kemenko Marves, Jumat (19/02/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Tol Serang-Panimbang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas Banten Selatan dan KEK Tanjung Lesung.
“KEK Tanjung Lesung tidak akan berjalan kalau kita tidak perbaiki fasilitas dan aksesibilitas menuju ke sana,” katanya.
Terkait pengembangan kawasan industri terintegrasi Wilmar, nantinya kawasan industri ini akan mampu menyediakan gas hingga 20 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan listrik hingga 500 megawatt (MW) bagi tenant. Lahan seluas 800 hektar yang rencananya akan digunakan sebagai kawasan industri pun telah disiapkan.
Selanjutnya, pengembangan KEK Tanjung Lesung dengan luas area 1.500 hektar. Kawasan ini memiliki potensi pariwisata yang beragam, mulai dari keindahan pantai, pemandangan langsung ke Gunung Krakatau, keberagaman flora dan fauna, serta kekayaan budaya.
Pengembangan wilayah Kota Baru Maja yang merupakan major project untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Kota ini akan dibangun dengan konsep compact city sebagai alternatif lahan termurah dan terdekat dengan Jakarta dengan dukungan akses transportasi murah commuter line
Lalu, untuk pembangunan sarana prasarana Bendungan Karian yang akan menyediakan kebutuhan air sebesar 9,1 meter kubik/detik untuk Kabupaten Lebak, Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Selain itu, bendungan ini juga akan memfasilitasi kebutuhan air 5,5 meter kubik/detik untuk daerah irigasi Ciujung dan suplai air untuk Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.
Bendungan Karian akan mampu menjadi pengendali banjir, menjadi salah satu titik wisata air, juga menjadi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan potensi 1,8 MW. Kapasitas Bendungan Karian adalah sebesar 314,7 juta meter kubik. (bpro)
Sumber: Humas Kemenko Marves
Tinggalkan Balasan