Pemkot Buka 28 Dapur Umum, PMI Kirim Bantuan Logistik

bantenpro.id

bantenpro.id, Tangerang –Pemerintah Kota Tangerang telah mendirikan sebanyak 28 dapur umum dan 60 posko kesehatan tanggap darurat yang tersebar di 10 kecamatan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.

Dapur umum dan posko kesehatan akan melayani warga yang mengungsi dan terdampak banjir. “Kurang lebih 4.600 jiwa sudah dievakuasi, sedangkan yang masih bertahan akan dibantu dari posko yang ada,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangan persnya di laman tangerangkota.go.id dikutip bantenpro.id, Minggu (21/02/2021).

Arief meminta agar lokasi pengungsian memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Termasuk di ruang kelas sekolah.

“Dimaksimalkan juga penggunaan ruang-ruang kelas yang ada di gedung sekolah, karena sebagian kelas sudah digunakan. Satu ruang kelas diisi hanya beberapa keluarga saja,” kata Arief.

Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang juga sudah menugaskan petugas Dinas Kesehatan untuk melakukan tes usap atau swab kepada warga di lokasi pengungsian untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Untuk mengurangi risiko banjir, sambung Arief, Pemkot Tangerang meminta agar Pemerintah Pusat dapat segera melakukan normalisasi Kali Cirarab, Angke dan membuat sodetan Kali Sabi agar banjir tidak kembali berulang. “Programnya sudah lama tapi belum mulai dikerjakan,” ujarnya.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir yang mengungsi di sembilan titik lokasi pengungsian di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

“Kami cek langsung, ternyata di lokasi ini adalah lokasi titik genangan yang berpotensi banjir. Artinya, jika kondisi hujan terus tinggi maka lokasi ini bisa terjadi banjir. Untuk itu, kami mengirim logistik untuk dapur umum,” kata Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah dikutip dari bantenpro.id dari Antara, Minggu (21/02/2021).

Bantuan logistik yang diberikan berupa 15 dus mi instan, 15 dus biskuit dan dua peti telur. Logistik tersebut langsung diberikan untuk para warga yang terdampak.

“Bantuan yang kami distribusikan di khususkan bagi warga yang terdampak, berupa beberapa logistik khususnya mi instan, telur dan biskuit supaya untuk kebutuhan pokok makan terpenuhi,” katanya.

PMI berupaya berperan aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan kemanusiaan untuk segala kondisi, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ditambah cuaca ekstrem yang saat ini melanda Kota Tangerang.

“Bantuan ini disalurkan, karena PMI sebagai organisasi kemanusiaan dan menjalankan mandat Undang-Undang Nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 2019,” ujar dia.

Sementara itu Camat Karawaci Tihar Sopian menjelaskan di wilayahnya ada enam lokasi titik genangan yang berpotensi banjir. Untuk saat ini yang terparah ada di Kelurahan Nambo Jaya dengan ketinggian air paling tinggi 1,5 meter.

“Untuk di Kelurahan Nambo Jaya sudah di siapkan sembilan titik lokasi evakuasi yang bisa di tempatkan warga yang rumahnya terendam air,” katanya.

Tihar menuturkan di lokasi titik pengungsian juga menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi adanya kluster baru di tengah pandemi Covid-19.

“Kita bagi jadi sembilan titik agar tidak terpusat di satu titik. Jadi, kami pecah agar lokasi pengungsian bisa agak renggang dan tidak terjadi penumpukan,” ujarnya. (mst/bpro)




Tinggalkan Balasan