Menunggu Banjir Surut di Tengah Keterbatasan Air Bersih

bantenpro.id

bantenpro.id, Tangerang – Banjir masih menggenangi Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Kelurahan Pedurenan, Kota Tangerang, Minggu (21/2/2021) siang. Kendati ketinggian air mulai turun, belum sepenuhnya surut.

Sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan lainnya masih bertahan di pengungsian dengan kondisi keterbatasan air bersih.

Di Kelurahan Pedurenan, banjir paling parah melanda Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2. Data sementara menyebutkan, ada 77 rukun tetangga atau RT di Kelurahan Pedurenan yang terdampak banjir. Jumlah warga terdampak 2.864 keluarga atau 9.773 jiwa.

Melansir pantauan Kompas, Minggu (21/02/2021), di pintu masuk perumahan, puluhan orang berkumpul di lahan yang tidak tergenang. Prajurit dari Komando Rayon Militer (Koramil) 04/Ciledug dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0506/Tgr menyiapkan tiga perahu karet untuk mengevakuasi warga.

Beberapa warga terlihat menggotong sepeda motor menggunakan gerobak. Di bagian lain, anggota TNI mengevakuasi warga lanjut usia dari rumah mereka menuju posko pengungsian di Masjid Al Irsyad yang berlokasi sekitar 50 meter dari lokasi banjir.

”Kegiatan sekarang evakuasi untuk yang lansia dan anak-anak. Ketinggian air sudah mulai surut meski belum semuanya. Di perumahan yang bagian belakang ketinggian air masih 80 sentimeter. Namun, sebagian warga di perumahan bagian depan ada yang sudah mulai bersih-bersih,” kata Pembantu Letnan Dua (Pelda) Bambang Irawan, pengawas evakuasi dari Koramil 04/Ciledug.

Menjelang tengah hari, warga mengantre untuk mengambil bantuan nasi bungkus di posko depan Masjid Al Irsyad. Sejumlah sukarelawan dan petugas mendata warga yang mengambil bantuan. Lokasi pengungsian dipusatkan di lantai 2 Masjid Al Irsyad.

Warga perumahan Ciledug Indah, Reza Sahefati (30), memilih tidak ikut mengungsi. Sebab, rumahnya terdiri atas dua lantai. Reza dan keluarga memilih tetap tinggal di lantai dua rumah. Hanya saja, ia kesulitan mendapatkan air bersih karena listrik di sekitar perumahan dipadamkan.

”Warga masih banyak yang belum dapat bantuan air bersih, selimut, dan obat gatal,” kata Reza.

Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. Berdasarkan pengalaman banjir dari tahun-tahun sebelumnya, air baru mulai surut 3-4 hari kemudian. Luapan air sungai di dekat perumahan Ciledug Indah kembali menjadi sumber luapan banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Febi Darmawan, dikutip dari Kompas, menyebutkan, bantuan selimut, pakaian, dan obat-obatan telah diberikan kepada warga. Ia meminta warga yang belum mendapat bantuan menanyakannya kepada kepala lingkungan setempat.

”Kecamatan yang masih dilanda banjir sampai hari ini antara lain Periuk, Cibodas, dan Ciledug,” kata Febri.

Sehari sebelumnya, ketinggian air di Perumahan Ciledug Indah 1 mencapai sekitar 2 meter. Air mulai naik pada pukul 04.30 WIB dan perlahan terus meninggi hingga pukul 12.00 WIB.

Seperti dilaporkan Kompas, Sabtu (20/02/2021), Lurah Pedurenan Ashari Hermawan mengatakan, penyebab utama banjir di Pedurenan adalah meluapnya Kali Angke. Meski terdapat tanggul sepanjang aliran kali di sana, air tetap lebih tinggi sehingga melimpas ke jalan lalu masuk ke perumahan-perumahan di sekitarnya.

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan, air bersih menjadi kebutuhan mendasar seluruh masyarakat. Untuk itu, pemerintah terus berupaya menyediakan air bersih, terutama di tengah kesulitan mendapatkan air bersih saat musim banjir seperti saat ini.

“Air bersih ini diperuntukan bagi warga khususnya di wilayah banjir. Untuk kebutuhan bersuci atau ibadah, pembersihan rumah dan perabot, hingga keperluan memasak,” ujarnya dalam siaran pers Pemkot Tangerang, Minggu (21/02/2021).

Selama dua hari, pemerintah telah mendistribusikan 40 tangki air ke sejumlah lokasi banjir di Kota Tangerang.

“Kemarin, kami telah kirimkan 20 tangki air untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir dan hari ini juga, total sudah 40 tangki yang kami distribusikan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, untuk permintaan air bersih dapat dilakukan dengan berkoordinasi melalui pihak kecamatan maupun Disbudpar untuk kemudian dilanjutkan kepada pihak PDAM. (bpro)

 

Sumber: Kompas




Tinggalkan Balasan