bantenpro.id, Tangerang – Hari ini genap 28 tahun Kota Tangerang berdiri. Pemerintah Kota Tangerang menggelar rapat paripurna peringatan Hari Ulang Tahun ke- 28 Kota Tangerang di Gedung DPRD, Minggu (28/02/2021).
Di hadapan peserta rapat paripurna yang hadir, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah memaparkan sejumlah kebijakan dan pencapaian program pembangunan yang telah dilaksanakan sampai hari ini.
“Mulai dari bedah rumah sebanyak 250 rumah, penerangan jalan umum, perbaikan jalan lingkungan sebanyak 112 ruas dan pembangunan jalan kota sebanyak 15 ruas serta perbaikan yang akan dikerjakan pada ruas Jalan Juanda, Jalan Marsekal Suryadarma Ali dan beberapa ruas jalan lainnya,” kata Arief.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Tangerang ini juga menyampaikan upaya mengantisipasi banjir. Seperti pembangunan drainase di 156 ruas jalan dan turap sepanjang 1,46 kilometer di 19 lokasi.
Dia juga menyampaikan sejumlah upaya Pemkot Tangerang dalam menangani pandemi Covid-19, mulai dari ketersediaan tempat tidur pasien hingga proses vaksinasi.
“Dalam penanganan dan pencegahan Covid-19, kami menyediakan kapasitas tempat tidur mencapai 52,17 persen, di atas angka wajib yang ditetapkan,” katanya.
Ikut hadir dalam paripurna ini Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman dan seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tangerang.
Jalannya rapat paripurna peringatan HUT Kota Tangerang ke-28 ini diwarnai aksi unjukrasa di luar Gedung DPRD Kota Tangerang. Demonstran menilai kebijakan yang diambil para pejabat di Kota Tangerang acak-acakan dan tidak solutif untuk kepentingan masyarakat.
Sebagai simbol kebijakan yang acak-acakan itu, pendemo mencukur rambutnya dengan acak-acakan dan tidak teratur.
Salah seorang pengunjukrasa, Saipul Basri, menyampaikan beberapa hal yang menurutnya masih menjadi PR Pemerintah Kota Tangerang.
Di antaranya adalah sulitnya masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, persoalan perizinan pembangunan yang tidak sesuai dengan prosedurnya, hingga ketiadaan bantuan Covid-19 dari Pemerintah Kota Tangerang sendiri.
“Kami kecewa melihat pembangunan yang ada di Kota Tangerang dari pembangunan sosial, ekonomi sampai politik. Kami rasa masih jauh dari apa yang masyarakat harapkan,” katanya.
Dia mencontohkan ketidakseriusan Pemerintah Kota Tangerang dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang dialami oleh warga Kecamatan Benda, lalu persoalan carut marutnya pelaksanaan revitalisasi Stadion Benteng, hingga pengadaan perahu di kegiatan waterway yang dinilai bukan suatu prioritas di masa pandemi.
“kami berharap pejabat pemerintah lebih mengedepankan kepentingan umum, jangan mementingkan kepentingan pribadinya,” ujarnya. (mst/bpro)
Tinggalkan Balasan