bantenpro.id, Tangerang – Warga di sekitar Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, keberatan dengan dijadikannya fasilitas kesehatan itu sebagai bedeng kontraktor proyek. Melalui ketua RT setempat, warga meminta agar Posyandu segera dikosongkan.
Ketua RT 03/01, Sartiono, mengaku sudah menegur pekerja proyek di Posyandu. Sartiono pun meminta Posyandu dikosongkan malam ini juga.
“Saya juga tahunya dari warga kalau di Posyandu ada banyak barang tanpa izin. Sudah saya tegur ketua pelaksananya dan mereka telah mengakui kesalahannya telah melanggar aturan. Selain itu saya juga minta kepada mereka bahwa malam ini juga Posyandu harus dikosongkan kembali,” ujarnya kepada bantenpro.id, Sabtu (10/04/2021).
Sartiono menceritakan awalnya pelaksana proyek perbaikan Jalan Bouroq itu meminta izin menggunakan Posyandu untuk kantor guna menerima tamu dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang.
“Awalnya kami tidak pernah menyewakan untuk menyimpan alat-alat proyek. Waktu itu pemborong mencari tempat disekitar lokasi proyek RW 01, dan kami bantu cari ternyata enggak ada, saya sempat tanya fungsinya apa dan kata dia untuk dijadikan kantor sementara kalau ada kunjungan dari PUPR,” ujarnya.
Sartiono mengatakan pelaksana proyek bersedia untuk mengosongkan Posyandu dan pindah ke tempat lain.
“Tadi saya via chat menghubungi pelaksana karena saya sendiri belum ketemu dengan orangnya. Nanti kalau misalnya ada yang rusak oleh ulah pekerja proyek, maka kami meminta mereka memperbaiki,” ujarnya.
Pantauan bantenpro.id di lokasi, sejumlah pekerja terlihat sedang memindahkan alat-alat proyek ke sebuah mobil pikap. Menurut keterangan dari salah satu pekerja, alat-alat proyek tersebut akan dipindahkan ke sebuah rumah kontrakan.
Diketahui sebelumnya, Posyandu Batusari ini dialihfungsikan menjadi bedeng tempat penyimpanan barang-barang proyek perbaikan jalan Bouroq. Proyek perbaikan jalan itu sendiri dibiayai dari dana APBD 2021 sebesar Rp 5 miliar. (mst/bpro)