bantenpro.id, Tangerang – Gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang tiba-tiba goyang dan berguncang, Senin (26/04/2021) pukul 11.20 WIB. Disusul bunyi alarm tanda bahaya.
Seorang petugas gedung, dengan sigap menginstruksikan seluruh pegawai di gedung berlantai empat itu untuk berlindung dengan menggunakan teknik perlindungan drop cover hold on.
Tak lama selang beberapa detik kemudian, alarm berbunyi lagi. Tetapi alarm yang kedua ini menandakan goncangan akibat gempa bumi telah berhenti.
Petugas gedung yang disebut floor warden itu kemudian mengarahkan seluruh penghuni gedung untuk berjalan dengan tetap melindungi kepalanya masing-masing menuju titik kumpul.
Setelah semua berkumpul, penanggung jawab gedung mendata jumlah orang yang berada di titik kumpul. Ternyata, jumlahnya kurang dua pegawai.
Penanggung jawab gedung segera meneruskan informasi ke Incident Commander bahwa ada pegawai yang terjebak di lantai 2 gedung BPBD Kota Tangerang. Guncangan gempa diduga juga memicu munculnya titik api di lantai 2 gedung tersebut.
Incident Commander lantas memerintahkan tim untuk melakukan evakuasi penyelamatan kepada pegawai yang terjebak di lantai 2. Dengan mengenakan perlengkapan, tim pemadam kebakaran masuk ke dalam gedung untuk mencari titik api di lantai 2 gedung BPBD dan melakukan evakuasi penyelamatan pegawai yang terjebak.
Pegawai kemudian berhasil diselamatkan. Tim penyelamat segera melapor kepada Incident Commander dan menginformasikan tidak ditemukan titik api pada lantai 2.
Di waktu yang bersamaan, petugas piket menerima laporan bahwa telah terjadi kebakaran yang diakibatkan oleh gempa di lokasi kawasan pergudangan Jalan Pembangunan 2, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang.
Tim pemadam api dengan sigap mengambil posisi masing-masing di mobil pemadam kebakaran dan langsung menuju ke lokasi.
Kejadian di atas hanyalah skenario. Begitulah suasana saat simulasi kesiapsiagaan bencana yang dilaksanakan oleh pegawai BPBD Kota Tangerang. Kegiatan itu merupakan bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2021 yang dicanangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setiap 26 April.
HKB 2021 ini bertema Siap Untuk Selamat yang merupakan kesempatan kepada setiap individu maupun kelompok untuk berlatih bersama menghadapi ancaman bahaya.
Peserta simulasi merupakan para pegawai BPBD Kota Tangerang, mulai dari Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Deni Koeswara, hingga para pegawai tenaga harian lepas.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah hadir menyaksikan simulasi tersebut. Menurut Arief, dalam menjalankan tugasnya, petugas penanggulangan bencana harus dapat bekerja dengan cepat karena hitungan menit dan detik cukup berharga untuk keselamatan nyawa manusia.
“BPBD dibentuk oleh negara guna melindungi warga negara. Bekerja profesional tapi tetap rasional, artinya kesiapan peralatan harus tetap mendukung. Rawat baik-baik dan pelihara semua alat dukung agar senantiasa siap pakai,” kata Arief.
Dia menambahkan, berlatih keterampilan dan olah fisik anggota BPBD adalah menjadi sebuah keharusan. Sebab, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi saat menghadapi bencana.
“Siapkan itu semua agar kita memiliki infrastruktur keselamatan yang memadai,” kata Arief. (mst/bpro)