bantenpro.id, Tangerang – Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) pada tahun 2021 berkurang 32.417 orang bila dibandingkan pada tahun 2020 di Kota Tangerang.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, jumlah penerima BST sebesar Rp300.000 itu ada sebanyak 168.000 keluarga pada tahun 2020. Lantas pada tahun 2021, Dinsos Kota Tangerang mencatat ada sebanyak 135.583 keluarga penerima BST.
“Untuk realisasinya Dinas Sosial Kota Tangerang mengikuti data yang turun, dan uang yang cair melalui penyalur yaitu PT Pos Indonesia dari Kementrian Sosial. Masing-masing peserta BST menerima Rp300 ribu per bulan selama empat bulan,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi dalam siaran pers dikutip bantenpro.id, Minggu (02/05/2021).
Suli mengatakan, pihaknya kemudian mengusulkan penambahan data 114.694 keluarga kepada Kementerian Sosial untuk penerima BST 2021 menjadi sebanyak 250.277 keluarga.
Ia menyampaikan, yang teralisasikan dari Kemensos atau sudah disalurkan pada tahap I sebanyak 140.633 peserta, pada tahap II 142.604 peserta, serta pada tahap III dan IV sebanyak 123.629 peserta.
Kata Suli, hingga saat ini Dinsos terus berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia dan Kemensos terkait jadwal pencairan lanjutan yang masih berjalan hingga saat ini.
“Tak hanya penyaluran, terkait jadwal pencairan juga diatur oleh PT Pos Indonesia. Dinas Sosial hanya memfasilitasi dan pengaturan tempat penyaluran. Kalau PT Pos Indonesia menyatakan anggarannya sudah siap, besok kita salurkan, ya Dinsos siap tinggal mengatur dan berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kelurahan untuk realiasai penyalurannya,” papar Suli.
Sementara itu, kata Suli, selain mengatur penyaluran BST, Dinsos juga menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) permakanan dari anggaran APBD. Ada 3.400 jiwa penerima bansos permakanan yang dibagi dalam enam kategori penerima.
Diantaranya, 1.300 jiwa bansos anak yatim, 300 jiwa bansos anak panti, 350 jiwa bansos anak terlantar, 500 jiwa bansos balita miskin, 300 jiwa bansos disabilitas dan 650 jiwa bansos permakanan lansia miskin.
“Bantuan sosial permakanan yang disalurkan berupa sembako, mulai dari beras, minyak goreng, sarden kaleng, susu full cream, hingga biscuit. Semua kami salurkan langsung ke rumah-rumah penerima, bersama jajaran Kecamatan dan Kelurahan,” jelas Suli.
Bantuan yang sudah disebar di 13 Kecamatan sekitar 24.250 kilo beras, 7.100 liter minyak goreng, 7.100 kaleng sarden, 4.550 dus susu full cream dan 2.300 bungkus biskuit.
“Kami berharap, bantuan permakanan ini bisa sedikit membantu kebutuhan permakanan para penerima. Namun, pada dasarnya aksi sosial tak hanya tanggungjawab Dinas Sosial semata. Kondisi ini, bisa menjadi aksi rangkul semua pihak, untuk saling hadir untuk membantu dan meringankan satu sama lain, untuk mereka yang membutuhkan,” katanya. (bpro)