bantenpro.id, Tangerang – PT Angkasa Pura II memastikan akan memberlakukan pengetatan syarat perjalanan rute domestik mulai 18-24 Mei 2021, termasuk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Syarat perjalanan ini mengacu pada ketentuan dari pemerintah.
“Pada 18 sampai 24 Mei, calon penumpang pesawat harus membawa surat hasil rapid test antigen atau PCR test maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan, atau surat hasil tes GeNose C19 sebelum keberangkatan,” ujar VP President Director AP II Muhammad Awaluddin dikutip dari Antara, Selasa (18/05/2021).
Ia menjelaskan seluruh bandara di bawah AP II telah menjalankan ketentuan larangan mudik 6-17 Mei 2021 dengan baik.
“Hal ini harus diikuti dengan peningkatan kesiagaan seluruh personel stakeholder di bandara-bandara AP II agar protokol kesehatan dapat dijalankan dengan baik,” ujarnya.
Ia menjelaskan seluruh bandara di bawah AP II telah menjalankan ketentuan larangan mudik 6-17 Mei. Setelah larangan mudik berakhir atau pada 18 Mei 2021 hari ini, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai sekitar 76 ribu penumpang dengan 650 penerbangan.
Pantauan bantenpro.id di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta misalnya, pergerakan didominasi oleh arus balik penumpang.
Salah seorang penumpang asal Padang, Muklas, mengatakan dirinya tiba di Bandara Soekarno-Hatta untuk kembali mengadu nasib di Tangerang. Dia memiliki usaha rumah makan padang.
“Saya kemarin mudik ke Padang tanggal 4 Mei, lalu balik ke sini lagi hari ini karena sudah harus berjualan nasi padang lagi,” ujarnya.
Ketika dia pulang ke kampung halamannya, Muklas sempat melakukan isolasi mandiri di rumah. Kemudian saat balik ke Tangerang, Muklas tidak sendirian. Dia membawa serta dua orang kerabatnya
“Kemarin sempat diisolasi dulu selama satu minggu di rumah, tetapi di ruangan terpisah dengan keluarga,” ujarnya.
Muklas bercerita bahwa situasi pesawat yang dia gunakan terbilang ramai diisi penumpang. Sementara, seorang penumpang pegawai BUMN, Ismi, melakukan penerbangan dari Bali ke Bandara Soekarno-Hatta untuk kepentingan dinas sekaligus bertemu orang tuanya di Depok.
“Saya ke sini untuk dinas sekaligus bertemu juga dengan orang tua,” ujarnya.
Berakhirnya larangan mudik juga disyukuri oleh sopir taksi bandara. Salah seorang sopir taksi, Ahmad, mengatakan saat larangan mudik diberlakukan, ia mengalami penurunan penghasilan karena sepinya penumpang.
“Alhamdulilah sekarang sudah ramai kembali, jadi penumpang taksi juga lumayan ramai lagi,” ujarnya. (mst/bpro)