bantenpro.id, Tangerang – Ritel modern Giant menawarkan diskon besar-besaran jelang penutupan gerai di seluruh Indonesia. Rencananya, penutupan dilakukan pengelola, PT Hero Supermarket Tbk, pada akhir Juli 2021.
Seperti diberitakan CNN Indonesia, di gerai Gaint CBD Bintaro, Kota Tangerang Selatan, karyawan Giant mulai sibuk memasang poster dan rambu diskon baik di luar maupun di dalam gerai hypermarket itu.
Salah satu karyawan, Bhima, menyebut diskon diberikan hingga akhir Juli mendatang atau hingga gerai ditutup permanen. Saat ini, lanjutnya, belum semua produk dijual murah. Diskon akan diberikan secara bertahap.
Bhima mengaku tak mengetahui secara rinci varian produk apa saja yang akan didiskon oleh perusahaan. Ia mengatakan baru mendapat arahan untuk memasang rambu diskon.
Beberapa produk yang sudah didiskon meliputi perkakas, pakaian, mainan anak, alat elektronik, produk kecantikan, hingga makanan ringan. Diskon pun bervariasi dari 10-70 persen.
“Ini baru sebagian sih diskonnya, belum semua. Barang apa aja enggak tahu, hanya diarahin pasang rambu aja,” jelasnya, Kamis (27/05/2021).
Pada Kamis (27/05/2021) siang, gerai tersebut belum diserbu masyarakat, sekitar puluhan orang yang tengah berbelanja di gerai.
Salah satunya Sri yang mengaku secara khusus datang ke Giant karena mendengar ada diskon jelang penutupan. Tak sedang mencari barang tertentu, ia mengaku datang untuk mendapatkan penawaran terbaik.
“Biasanya belanja di tempat lain, tapi karena dengar ada diskon saya coba ke sini,” jelasnya.
Pengunjung lainnya, Eka, menyebut ia memang langganan belanja di Giant CBD Bintaro. Namun karena ada diskon ia berniat membeli lebih dari biasanya.
“Jadi lihat-lihat banyak barang,” kata karyawan swasta tersebut.
Sebagai informasi, PT Hero Supermarket Tbk mengumumkan penutupan seluruh gerai karena terjadi perubahan perilaku masyarakat. Manajemen mengatakan pihaknya akan berfokus pada lini usaha lain yang berpotensi bertumbuh lebih baik.
Lewat laporan tahunan 2018 lalu, manajemen mengungkapkan bahwa Giant merupakan merek usaha yang mengalami kendala terbesar dalam mengimbangi preferensi pelanggan.
Perusahaan mencatatkan kerugian pada 2017, 2018, 2020, dan kuartal I 2021. (bpro)