bantenpro.id, Tangerang – Para pegawai PT Garuda Indonesia berkumpul di Sheraton Hotel Bandara dengan mengundang wartawan, Jumat (28/05/2021). Mereka menyampaikan rencana pensiun dini yang akan dilakukan maskapai tempat bekerja. Para pegawai berniat menyampaikan rencana pensiun dini tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
Para pegawai itu berhimpun dalam Serikat Bersama PT Garuda Indonesia yang terdiri atas Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI).
Juru Bicara Asosiasi Pilot Garuda (APG) Kapten Edward Hutabarat membacakan beberapa komitmen para karyawan terhadap rencana pensiun dini PT Garuda Indonesia.
“Kami memahami program pensiun dini. Namun kami tidak dalam posisi menerima atau menolak. Tapi kami akan tetap memantau dengan undang-undang yang berlaku, karena tidak ada unsur paksaan,” kata Edward.
Edward menyampaikan seluruh karyawan Garuda tetap optimis dan solid menjaga keberlangsungan perusahaan dan bekerja memberi pelayanan yang terbaik untuk pelanggan.
Dalam point terakhir, Edward mengatakan pihaknya akan menyampaikan perihal pensiun dini ini kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Untuk menjaga kelangsungan PT Garuda Indonesia sebagai aset bangsa yang memiliki sejarah panjang, dengan ini kami ingin meminta Presiden, DPR, MPR, Menteri keuangan, Menteri BUMN, komisi V, VI dan XI serta dukungan dari seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga aset bangsa ini,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Koordinator Serikat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia Tomy Tampatty.
“Dalam waktu dekat kami akan menemui langsung Presiden, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, MPR, DPR, DPD, dan komisi terkait di Senayan, kami akan sampaikan draf penyelamatan Garuda sebagai flag carrier dan aset bangsa,” ujarnya.
Menurut keterangan Tomy, program pensiun dini disusun karena perusahaan maskapai pelat merah tersebut terkena dampak pandemi Covid-19 sehingga mengharuskan mengeluarkan kebijakan efisiensi karyawan.
“Tim kementerian yang membuat opsi, kami telah pelajari. Maka dari itu, kami di internal punya opsi juga untuk menawarkan ke pemerintah di luar opsi tersebut, yaitu opsi penyelamatan Garuda Indonesia yaitu opsi merah putih,” katanya.
Sementara, sampai saat ini Tomy belum mengetahui jumlah karyawan yang sudah mendaftarkan diri untuk ikut program pensiun dini.
“Sampai detik ini kami belum tahu karena datanya ada di manajemen. Silakan tanya ke bagian Humas atau ke Dirut Garuda,” ujarnya. (mst/bpro)