bantenpro.id, Tangerang – Grafik penambahan kasus positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Kota Tangerang naik dengan cepat. Begitu pun dengan jumlah warga yang menjalani isolasi di Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT), naik dua kali lipat.
Penambahan angka positif Covid-19 ini mulai terjadi pascalibur Lebaran. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengakui, Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit (RS) di Kota Tangerang meningkat setiap harinya.
“Tingkat hunian rumah sakit naik dari 25 persen ke 28 persen. Jadi cuma baru naik tiga persen,” kata Arief, dikutip bantenpro.id dari IDN TIMES, Minggu (30/05/2021).
Arief mengatakan, penambahan didominasi oleh pasien warga luar Kota Tangerang, seperti warga Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Dia mengakui, saat ini telah terjadi lonjakan pasien Covid-19 setiap harinya. Namun, penambahan itu masih minim dan masih dalam kendali.
“Kenaikannya belum signifikan ya, rata-rata kemarin 20an pasien, sekarang naiknya 23 pasien, 21 pasien hariannya ya,” katanya.
Pihaknya, lanjut Arief, juga terus melakukan operasi aman bersama dan tracing menggunakan GeNose. Dia pun meminta agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Mudah-mudahan masyarakat tetap disiplin melakukan protokol kesehatan. Semua menyebar ya, yang paling tinggi di Kecamatan Pinang terakhir itu,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi, seperti diberitakan IDN TIMES, menyebut telah terjadi kenaikan kasus Covid-19 hingga 100 persen atau dua kali lipat. Hal itu terlihat dari meningkatnya pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) pascalibur lebaran.
Liza menuturkan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi sebelum libur lebaran sempat menyentuh 17 pasien.
“Yang terakhir sebelumn libur cuma 17 (pasien yang dirawat di RIT). Sekarang naik 2 kali lipat dibanding dengan yang kemarin (sebelum liburan),” ujarnya.
Data akumulasi kasus Covid-19 di Kota Tangerang sampai 30 Mei 2021 menunjukkan sebanyak 9.474 orang terkonfirmasi positif Covid-19, di mana 9.079 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 212 dalam perawatan dan meninggal dunia 183 orang. (bpro)