bantenpro.id – Pemerintah mencatat hingga hari ini sebanyak 268 orang meninggal akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 122 jenazah di antaranya sudah diidentifikasi. Sementara, masih ada seratusan orang yang jasadnya belum ditemukan.
Tim pencarian dan pertolongan gabungan pada Rabu melanjutkan upaya pencarian terhadap 151 orang yang dilaporkan hilang pascagempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) itu.
Melansir Antara, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Jumaril menyatakan sebanyak 796 personel disebar ke 12 kecamatan yang terdampak gempa bumi di Cianjur untuk mencari warga yang dilaporkan hilang, mendata kebutuhan bantuan, serta menyalurkan bantuan.
Ia mengatakan upaya pencarian akan dilakukan oleh dua tim, yakni Tim Potensi SAR dan Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas.
Menurut dia, Tim Potensi SAR dikerahkan ke 12 kecamatan yang terdampak gempa bumi untuk melakukan asesmen kebutuhan dukungan petugas pencarian dan pertolongan sekaligus mencari korban gempa yang belum ditemukan.
“Apabila menemukan titik atau dugaan dibutuhkan bantuan pencarian dan pertolongan, Potensi SAR agar menginformasikan koordinat kepada Pos SAR Gabungan,” kata dia.
Sedangkan Tim Basarnas, ia melanjutkan, fokus melakukan upaya pencarian dan pertolongan di Kampung Cugenang, Kampung Rawa Cina di Desa Nagrak, Kampung Salakawung di Desa Sarampat, dan sekitar Warung Sate Sinta.
“Rencana evakuasi, jika korban ditemukan akan dibawa ke RSUD Cianjur menggunakan ambulans,” kata dia.
Dia mengatakan bahwa petugas SAR juga akan mengirim barang-barang bantuan untuk pengungsi menggunakan helikopter.
“Selain rencana pencarian, agenda khusus hari ini yaitu rencana droping logistik untuk pengungsi di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, menggunakan helikopter BO-105 Basarnas,” katanya.
Selain menimbulkan korban meninggal, Gempa Cianjur menyebabkan 1.083 orang terluka dan 58.362 orang mengungsi. Gempa juga menyebabkan kerusakan rumah dan bangunan fasilitas umum. (bpro)