bantenpro.id – Kementerian Sosial akhirnya resmi menghapus program eletronik warung gotong royong atau e-warong. Alasannya: banyak terjadi kecurangan dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Sebagai gantinya, penyaluran BPNT dan bansos PKH tahun 2023 ini akan dilakukan melalui Himbara (Himpunan Bank Negara) dan PT Pos Indonesia.
Kesepakatan penyaluran BPNT dan bansos PKH itu berdasarkan hasil pertemuan antara Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini denan Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo Kamis (02/03/2023) kemarin. Hadir juga dari Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.
Mengutip siaran pers Kemensos, nantinya bantuan berupa uang tunai oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa diambil di cabang atau ATM yang dekat dengan bank. Namun penyaluran akan diambil alih oleh PT Pos jika KPM tidak mengambil bantuan dalam waktu yang telah ditentukan.
“Kami sudah menyepakati itu. Semula di bank, kemudian jika beberapa hari tidak diambil maka penyalurannya itu melalui PT Pos,” kata Risma dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Kemensos di Jalan Salemba Nomor 28 Jakarta.
Dengan penyaluran lewat bank tersebut, masyarakat dapat mengambil bantuan di mana dan kapan saja karena difasilitasi oleh ATM.
Risma memastikan bahwa BPNT/sembako tidak lagi melalui e-warong lagi. Kebijakan ini diambil atas hasil evaluasi dan rekomendasi Komisi VIII DPR RI.
“Kita tidak menggunakan e-warong lagi. Oleh karena itu kita menyepakati penyalurannya tunai. Pengambilannya bisa lewat ATM atau ke bank langsung,” kata Risma.
Sementara itu, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan penyaluran secara tunai mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan bantuan sosial ini.
“Bisa secara langsung melakukan transaksi pencairan sehingga tak perlu masyarakat harus mencari warung untuk menukar bahan pokok. Ini diharapkan masyarakat lebih cepat menggunakan dananya untuk keperluan sehari-hari,” ungkapnya.