KESEMPATAN emas untuk pelajar dan mahasiswa yang hobi bikin konten video. Pemerintah Kecamatan Benda mengadakan Lomba Film Dokumenter berhadiah belasan juta rupiah. Lomba digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kota Tangerang ke-29.
Lomba ini terbagi dalam dua kategori. Yaitu kategori pelajar SMA dan kategori mahasiswa. Adapun tema video yang dilombakan adalah tentang sejarah asal-usul di wilayah Kecamatan Benda, kebudayaan, pariwisata, hingga kuliner khas Kecamatan Benda.
Camat Benda Ahmad Suhaely menuturkan, film yang dilombakan nantinya diunggah di akun Instagram masing-masing peserta. Gelaran lomba ini tidak mengundang kerumunan massa sehingga sesuai dengan instruksi wali kota dalam pencegahan gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Selain itu, lomba film dokumenter itu juga sekaligus mengedukasi masyarakat khususnya pemuda tentang budaya Kecamatan Benda.
“Generasi sekarang sepertinya kurang informasi sejarah Kecamatan Benda, nah kita ajak pelajar dan mahasiswa untuk membuat dokumenter itu,” kata Suhaely, Jumat (04/02/2022).
Suhaely menuturkan, video yang diajukan peserta bakal diseleksi oleh dewan juri dari unsur akademisi, praktisi, dan tokoh yang ahli di bidang film dokumenter.
“Enam belas juta rupiah total hadiah yang kita berikan, itu untuk dua kategori. Jadi teman-teman selama masih menjadi mahasiswa yang aktif bisa ikut, kita enggak batasin, bukan hanya untuk warga Benda saja,” tuturnya.
Berikut syarat dan ketentuan lomba film dokumenter Kecamatan Benda:
- Video berdurasi 5-7 menit (sudah termasuk pembuka dan penutup).
- Video berjenis film dokumenter atau film pendek.
- Direkam menggunakan kamera ponsel maupun kamera profesional dengan rasio 6:19.
- Judul dan naskah bebas dan sesuai tema.
- Wajib follow akun Instagram @kec.benda dan mengunggah film dokumenternya di Instagram pribadi dengan memaparkan hastag #bendajuwara#tangerangayo#hutkotatangerang29#gatewayofindonesia.
- Video yang diikutsertakan dalam lomba harus original atau belum pernah menang di lomba manapun.
- Video tidak boleh mengandung unsur SARA, politik, pornografi, berkata kasar, dan hoaks.
- Panitia dan dewan juri tidak bertanggung jawab apabila ada video yang dituntut hak cipta atau ada pihak yang merasa dirugikan atas sebagian atau seluruh video yang dimuat untuk lomba.
(bpro)