bantenpro.id – Akibat pembaruan data perolehan medali mengalami delay atau keterlambatan, ofisial dan atlet dilanda kecemasan. Ada yang menuding Panitia Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten VI bertindak unfair atau tidak adil dan tidak sportif.
Tudingan itu disampaikan Ketua Kontingen Kabupaten Tangerang Taufik Emil dalam konferensi pers di Sekretariat Pusat Data Kontingen Kabupaten Tangerang, Minggu (27/11/2022).
Taufik didampingi sejumlah pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tangerang di antaranya Sekretaris Eka Wibayu, Wakil Ketua Teguh Wisnu, Ketua Bidang Media dan Humas Aries Maulansyah dan Ketua Bidang Hukum Dyah Wuri Sulistyati.
“Sistem rekapitulasi medali Porprov VI Banten dirasakan tidak mengusung spirit fair play dan sportivitas. Lewat hari ketiga kami kesulitan mengakses data tersebut hingga hari ini,” kata Taufik.
Taufik mengatakan, hampir setiap harinya terjadi selisih perolehan medali antara yang dimiliki pihaknya dengan yang diumumkan ke publik. Bahkan sempat ada perbedaan perolehan medali mencapai angka 50 medali.
“Bahkan ada indikasi beberapa cabor diutamakan perolehan medalinya untuk diinput dalam klasemen di situs resmi Porprov yaitu raihan atlet untuk wilayah tertentu. Sehingga data yang tersaji adalah untuk keunggulan kontingen wilayah tersebut,” ujar Taufik.
Taufik mencontohkan pada data perolehan medali untuk cabor catur. Pertandingan cabor tersebut sudah selesai pada Sabtu 26 November 2022 pukul 14.00 WIB. Namun data perolehan medali yang tersaji di situs porprov hari ini terdapat selisih 3 medali emas.
“Ini mempengaruhi KONI Kabupaten Tangerang dan Pengcab peserta Porprov dalam melakukan evaluasi menghadapi pertandingan hari berikutnya,” kata Taufik.
Taufik mengaku dia lebih percaya dengan data yang dimiliki oleh pihaknya daripada yang tertera dalam situs. Kontingen Kabupaten Tangerang pun mempertanyakan lambatnya update klasemen. Keterlambatan informasi itu membuat publik bingung.
Taufik menilai panitia tidak siap untuk bekerja profesional menyukseskan Porprov Banten 2022 ini
“Panitia tidak siap mengolah data perolehan medali ter-update membuat banyak masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang yang tidak mendapat informasi dengan benar dengan data yang tersaji sehingga masyarakat, media, atlet dan ofisial bingung,” jelasnya.
Ia berharap panitia Porprov Banten 2022 melakukan perubahan kinerja dan tentunya rutin untuk meng-update data. Jangan sampai karena tidak di-update, akan membuat kegaduhan dan juga rawan gugatan.
“Kondisi ini membuat spirit dan psikologi atlet terganggu dalam mewujudkan target raihan medali emas,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota Panitia Bidang Pertandingan Porprov Banten 2022 Heru Minwardiani mengakui pihaknya kerap terlambat dalam memperbarui data perolehan medali.
Heru beralasan tertundanya pembaruan data itu disebabkan oleh Technical Delegated (TD) masing-masing cabor yang juga terlambat mengirim data perolehan medali kepada Bidang Pertandingan.
“Itu disebabkan karena TD yang sering terlambat mengirimkan data ke kami, jadi kan itu ada prosedurnya, TD harus mengirimkan data secara tertulis, tidak boleh secara lisan saja agar sewaktu-waktu ada gugatan, bukti tertulis itu dapat dipertanggungjawabkan,” kata Heru kepada bantenpro.id.
Heru menyebut pihaknya selalu meng-update data perolehan medali setiap harinya pada pukul 21.00 WIB. Jika TD mengirim lewat dari jam tersebut, maka akan di-update pada malam berikutnya.
“Kita selalu bilang ke TD setiap cabor untuk tepat waktu dalam mengirimkan data peraihan medali itu,” ujarnya. (mst/bpro)