bantenpro.id – Kontingen Kabupaten Tangerang menduga terjadi keberpihakan panitia Porprov Banten VI yang menguntungkan kontingen tertentu dalam pendataan peraihan medali. Hal itu dinilai menciderai sikap fair play dan sportivitas.
Ketua Kontingen Kabupaten Tangerang Taufik Emil mengatakan, dugaan itu terlihat dari kacaunya penginputan data perolehan medali oleh panitia.
“Ada indikasi beberapa cabor diutamakan perolehan medali yang diinput dalam klasemen di situs resmi porprov adalah raihan atlet wilayah tertentu. Sehingga data yang tersaji adalah untuk keunggulan kontingen tertentu itu,” kata Taufik kepada bantenpro.id, Minggu (27/11/2022).
Taufik menyebut, pihaknya merasa dirugikan atas kacaunya penginputan data perolehan medali. Khususnya medali emas yang menjadi penentu dalam meraih gelar juara umum Porprov Banten 2022.
Berdasarkan data yang dimiliki Kontingan Kabupaten Tangerang sampai Minggu (27/11/2022), Taufik merinci pihaknya telah meraih sebanyak 152 medali emas. Namun, pada situs resmi https://porprovbanten2022.id/, Kabupaten Tangerang baru meraih 134 medali emas.
Dengan perolehan itu, Kabupaten Tangerang menempati posisi kedua klasemen. Posisi pertamanya ialah Kota Tangerang dengan perolehan medali 205 medali emas.
Taufik lebih memercayai data yang dia miliki lantaran jumlah peraihan medali itu dia dapat dari tim pemantau Kontingen Kabupaten Tangerang di setiap venue Porprov 2022. Dia menilai, data yang disajikan di situs Porprov itu tidak akurat.
“Kami mempermasalahkan ketertinggalan transparansi panitia dalam perolehan medali Porprov Banten VI. Akurasi data situs dengan hasil pertandingan secara tertulis yang dihimpun tim Pemantau KONI Kabupaten Tangerang tidak akurat,” jelasnya.
Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tangerang Eka Wibayu mempertanyakan selisih perolehan medali emas tersebut yang disajikan pada situs porprov. Pada awal penyelenggaraan dimulai, selisih medali yang diraih Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang itu hanya 20 medali. Kemudian pada hari berikutnya, selisih bertambah signifikan hingga 50 medali emas.
“Pada saat hari ketiga dan keempat (Porprov 2022) selisihnya 50 emas dan itu bikin kita kaget, sementara yang ada di data kita hanya 20 emas (selisihnya),” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah Anggota Panitia Bidang Pertandingan Porprov Banten VI Heru Minwardiani mengatakan, data yang saat ini tertera pada situs Porprov Banten 2022 itu memang belum divalidasi secara komprehensif. Masih terdapat data peraihan medali yang masih dalam tahap penginputan. Selain itu masih ada sejumlah cabang olahraga yang belum selesai ditandingkan.
Heru menyamakan penginputan data peraihan medali dengan penginputan data pemilu. Jadi wajar jika terdapat perbandingan antara data panitia dengan kontingen.
“Seperti pemilu, ada quick count, ada hasil panitia pemilunya, lebih cepat quick countnya kan daripada hasil panitianya, sama seperti ini. Kan kita ada prosedurnya,” jelasnya.
Heru mengatakan data final akan diunggah saat pertandingan 47 cabang olahraga yang ditandingkan di Porprov Banten 2022 ini telah usai. Tepatnya pada 29 November 2022.
Jika ada kontingen yang tidak terima dengan hasil perolehan medali atau menduga terjadinya kecurangan, dipersilakan untuk menggugat Bidang Pertandingan ke Dewan Hakim Porprov Banten VI 2022.
“Kalau ada ketidaksamaan, ini bisa ke kita, nanti diselesaikan di Dewan Hakim,” ujarnya. (mst)