bantenpro.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang bersiaga menyusul potensi terjadinya banjir besar akibat cuaca ekstrem dan badai dahysat 28 Desember 2022. BPBD telah meminta warga mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan, pihaknya telah membuat surat edaran kepada seluruh pihak terkait dalam hal mewaspadai potensi banjir besar. Dalam surat edarannya, terdapat tiga poin imbauan yang disampaikan.
“Pertama menyiapkan diri untuk terjadinya bencana banjir karena memang ada beberapa titik banjir di Kota Tangerang,” kata Maryono kepada bantenpro.id, Selasa (27/12/2022).
Kemudian, masyarakat diminta untuk menyelamatkan dokumen-dokumen administrasi yang dirasa penting.
Ketiga, masyarakat diminta untuk memeriksa instalasi listrik. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya korsleting listrik saat dilanda banjir.
“Periksa jaringan listrik yang berusia sudah lebih dari 20 tahun,” jelas Maryono.
Maryono menyebut pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah yang rawan terjadi bencana. Terdapat 18 titik rawan banjir di Kota Tangerang. Dari belasan titik, terdapat tiga titik terparah dan menjadi fokus BPBD dalam upaya penanggulangan, yaitu wilayah Kecamatan Periuk, Karang Tengah, Ciledug dan Pinang.
“Sedangkan untuk lokasi titik aman itu ada di wilayah Kecamatan Tangerang, sebagian di Kecamatan Pinang, dan Kecamatan Neglasari,” jelasnya.
BPBD memprediksi pintu masuk air ke Kota Tangerang akan melalui dua aliran sungai, yakni Katulampa dan Angke. Karenanya, BPBD meminta dinas terkait untuk memeriksa kondisi tanggul di dua sungai tersebut.
Maryono mengimbau, agar warga tetap waspada terhadap prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyatakan akan terjadi banjir besar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) akibat cuaca ekstrem dan badai dahsyat esok hari.
“Mudah-mudahan kondisi curah hujan bisa tertanggulangi oleh pembangunan-pembangunan yang sudah dilakukan, masyarakat juga bisa melakukan penyelamatan dini di lingkungan masing-masing,” jelasnya. (mst)