bantenpro.id – Dari delapan kota/kabupaten di Provinsi Banten, hanya Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang saja yang realisasi pendapatan daerahnya lebih tinggi dari realisasi belanja pada tahun 2022. Sementara enam kota/kabupaten lainnya menggambarkan ‘besar pasak daripada tiang’. Artinya, lebih besar belanja daripada pendapatan.
Berdasarkan data pada Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Kementerian Keuangan yang dirilis 3 Februari 2023 menunjukkan Kota Tangerang Selatan mampu meraup pendapatan daerah sepanjang tahun 2022 sebesar Rp3,750 triliun.
Angka ini melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp3,299 triliun. Kemudian belanja daerah direalisasikan sebesar Rp3,690 triliun sehingga terdapat surplus sebesar Rp59,89 miliar. Pos belanja barang jasa menempati porsi terbesar dengan realisasi mencapai Rp1,689 triliun.
Selanjutnya Kota Serang berhasil mengumpulkan pendapatan daerah sebesar Rp1,460 triliun. Lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp1,315 triliun. Sepanjang 2022, APBD kota ini digunakan untuk pengeluaran belanja daerah mencapai Rp1,453 triliun dengan pos belanja terbesar digunakan untuk belanja pegawai sebesar Rp604,55 miliar.
Adapun untuk enam kota/kabupaten lainnya di Provinsi Banten, postur APBD 2022 menunjukkan realisasi belanja lebih besar dari pendapatan. Enam daerah itu antara lain Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.
Belanja terbesar di enam kota/kabupaten tersebut rata-rata juga digunakan untuk belanja pegawai dan belanja barang jasa. Tidak seimbangnya realisasi pendapatan dan belanja ini menyebabkan defisit dengan nilai bervariasi mulai Rp22,56 miliar sampai Rp210,48 miliar.