bantenpro.id – Kecelakaan yang menewaskan pengendara motor terjadi Minggu malam (26/07/2023). Pemotor yang diinisialkan bernama MS tewas setelah mengalami kecelakaan yang melibatkan truk pengangkut tanah.
Truk tersebut hendak mengirim tanah urukan untuk proyek pembangunan perkantoran di Jalan MH Thamrin, Desa Kampung Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang Kota Ajun Komisaris Polisi Badruzzaman mengatakan, korban tewas setelah gagal menyalip truk yang dikemudikan Regi Nasution.
“Saudara MS mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara, selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang,” kata Badruzzaman kepada bantenpro.id, Selasa (28/03/2023).
Badruzzaman menceritakan, saat itu MS bersama S rekannya berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio melintas dari arah Desa Gempol Sari menuju Desa Kampung Kelor melalui Jalan MH Thamrin.
Di jalan tersebut, ia hendak menyalip truk di depannya dari kanan. Nahas, kondisi Jalan MH Thamrin yang lebarnya kurang lebih 6 meter itu tak cukup memberi ruang bagi korban untuk menyalip.
“Motor itu menyerempet ban belakang sebelah kanan lalu hilang kendali dan terjatuh ke kiri masuk ke kolong truk sehingga terlindas ban belakang sebelah kanan kendaraan truk tersebut,” kata Badruzzaman.
MS tewas di lokasi dengan luka di bagian kepala. Sedangkan rekannya S hanya mengalami luka ringan.
“Saudara S mengalami luka lecet pada tangan kiri dan tangan kanan, namun tidak dirawat,” ujar Badruzzaman.
Badruzaman mengatakan, polisi tak menahan sang sopir. Pengemudi truk itu hanya dijadikan saksi dalam insiden ini. Sebab, tak ada unsur kelalaian dari pihak sopir truk.
“Sopirnya hanya kita jadikan sebagai saksi aja,” kata dia.
Informasi yang diperoleh bantenpro.id, sopir truk saat kejadian akan mengirim tanah untuk menguruk kawasan pertanian yang lokasinya tak jauh dari Kantor Desa Kampung Kelor.
Sekretaris Desa Kampung Kelor Dadang menyebutkan, aktivitas pengurukan lahan pertanian itu dilakukan oleh salah satu pengembang properti untuk kawasan bisnis dan perkantoran.
“Untuk ruko-ruko gitu, nanti di situ juga rencananya untuk akses jalan tol,” kata Dadang.
Dengan adanya insiden maut pada Minggu kemarin, Dadang meminta para sopir untuk hati-hati dalam berkendara. Sebab, akses yang dilalui truk tanah ke lokasi pengurukan melintasi permukiman padat penduduk.
“Saya mengimbau dan meminta kepada sopir untuk terus waspada, karena kan lalu lintas di sini riskan, di sini banyak anak sekolah, banyak masyarakat yang lalu lalang, jadi harus tetap hati-hati,” kata Dadang. (mst)