bantenpro.id – Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah meninjau lokasi pembangunan Asrama Haji Banten di Kecamatan Cipondoh, Senin (22/05/2023). Di sana, Arief kesal dan marah mengetahui akses jalan masih sulit dilewati. Ditambah lagi belum ada lokasi parkir.
Arief kemudian menegur pekerja proyek.
“Saya sudah kasih previlege untuk bisa kerja siang malam, kecuali Sabtu Minggu. Sabtu Minggu juga bisa kalau malam, manfaatin dong,” ujar Arief kepada pekerja proyek.
“Tunjukin, kalau enggak bisa kerja, jangan kerja, jangan cuma mau minta kontraknya aja,” sambungnya.
Akses jalan menuju kawasan asrama haji di Kota Tangerang itu masih beralas tanah dan bebatuan. Pun dengan lokasi sekitar bangunan asrama yang masih dikelilingi oleh rawa.
Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang Tutun Haerul Saleh ikut berada di lokasi. Dia turut menyaksikan kemarahan wali kota.
Tutun menyebut, kemarahan wali kota itu didasari oleh lambatnya proses pengerjaan fasilitas penunjang di kawasan asrama haji tersebut.
“Pembangunan gedung sudah 100 persen, tapi fasilitas penunjangnya yang belum mumpuni,” kata Tutun.
Menurut Tutun, asrama itu akan digunakan untuk menampung para jemaah haji asal Kota Tangerang sepulang dari Tanah Suci pada 4 Juli 2023 mendatang. Saat ini kata Tutun, bangunan asrama yang diberi nama Hotel Grand Hajj Banten itu telah rampung 100 persen.
“Yang masih terus diupayakan itu lokasi parkir mobil dan akses jalannya agar pengantar jemaahnya itu pulang dengan nyaman, jangan sampai nanti crowded dan menimbulkan macet,” jelas Tutun.
Kemarahan wali kota tak henti di lokasi saja. Usai meninjau, Arief menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang (DPUPR) Kota Tangerang untuk mendorong percepatan penataan kawasan.
Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono mengungkapkan, pihaknya mendapat perintah dari wali kota untuk melakukan pematangan lahan lokasi parkir dan merapikan akses jalan kawasan asrama haji.
Saat ini Dinas PUPR sedang melakukan pengeringan rawa yang berada di sekitar Hotel Grand Hajj Banten. Luasnya mencapai 1,7 hektare persegi.
“Untuk pengeringan lahan rawa itu kita menggunakan metode pembuatan sodetan ke titik pembuangan,” kata Ruta.
Dari luas 1,7 hektare itu, 2.000 meter perseginya akan digunakan untuk lokasi parkir kendaraan asrama haji.
Dinas PUPR mengerahkan sebanyak 25 personel dengan bantuan alat berat untuk melakukan penataan kawasan tersebut.
Untuk akses jalan, kata Ruta, pihaknya juga akan turut membantu kontraktor rekanan Kementerian Agama untuk merapikan akses jalan dan lokasi parkir. Tetapi prosesnya tidak diaspal atau dibenton. Melainkan hanya diratakan dengan tanah.
“Jadi kehadiran kita di lokasi itu untuk membantu merapikan lokasi parkir dan akses jalannya. Itu nantinya diratakan saja tidak diaspal,” kata Ruta.
Ruta menargetkan, upaya penataan kawasan asrama haji itu rampung pada akhir bulan Juni 2023 nanti. Sebelum nantinya digunakan untuk menampung para jemaah haji yang pulang ke Indonesia.(mst)