bantenpro.id – Dampak pembangunan dan perubahan lingkungan di pesisir Pantai Utara (Pantura) Tangerang terhadap masyarakat setempat menjadi sorotan yang menarik dalam konteks Pancasila.
Para nelayan di Kampung Ceng In, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, seperti Tori, telah merasakan penurunan drastis hasil melaut akibat proyek reklamasi dan pembuangan limbah industri. Mereka merasa bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia –salah satu nilai Pancasila– berbanding terbalik dengan kerusakan ekosistem laut yang merugikan mereka.
Di tengah peringatan Hari Lahir Pancasila yang diadakan di pusat-pusat kota, Tori dan nelayan lain di Kampung Ceng In, tetap sibuk dengan rutinitas mereka di laut.
Meski fajar belum terbit, mereka telah mempersiapkan peralatan dan menggerakkan mesin kapal untuk mencari hasil laut seperti ikan dan kerang hijau.
“Hari masih gelap, kita sudah berangkat melaut,” ujar Tori, seorang nelayan setempat kepada bantenpro.id Kamis (01/06/2023).
Bagi Tori, peringatan Hari Lahir Pancasila bukanlah prioritas utama. Baginya, memenuhi kebutuhan dapur jauh lebih penting.
Tori juga mengungkapkan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak lagi terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari. Ketimpangan sosial menjadi momok yang menghantui nelayan di sana. Sementara pembangunan pesat berlangsung, ada warga yang berjuang memikirkan kelangsungan hidup mereka.
“Kami bingung dengan situasi saat ini. Kami merasa gelisah, namun tidak bisa berbuat banyak selain mencari nafkah sebisa mungkin,” jelas Tori.